Mungkin anda ada di suatu momen ketika keuangan anda stabil
dihadapkan dalam 2 pilihan. Membeli tanah atau membeli rumah KPR?
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Memilih mana yang lebih baik tergantung pada tujuan dan kebutuhan Anda.
Berikut adalah
beberapa pertimbangan yang bisa membantu:
1.
Tujuan
Pembelian
Jika tujuan Anda adalah untuk
membangun rumah sesuai dengan keinginan Anda, maka membeli tanah mungkin lebih
tepat. Namun, jika Anda membutuhkan rumah dengan cepat dan tidak memiliki
banyak waktu atau anggaran untuk membangun rumah, maka membeli rumah KPR
mungkin lebih cocok.
2.
Biaya
Membeli tanah biasanya lebih
murah daripada membeli rumah KPR, karena tidak ada biaya tambahan seperti biaya
notaris atau biaya administrasi. Namun, jika Anda memutuskan untuk membangun
rumah di atas tanah tersebut, maka biaya pembangunan rumah bisa menjadi lebih
mahal daripada membeli rumah KPR yang sudah jadi.
3.
Perencanaan
Finansial
Membeli tanah memerlukan
perencanaan finansial yang lebih matang, karena Anda harus mempertimbangkan
biaya pembangunan rumah di masa depan. Sementara itu, membeli rumah KPR secara
kredit memerlukan cicilan bulanan yang harus Anda bayar selama beberapa tahun
ke depan.
4.
Keamanan
Investasi
Membeli rumah KPR bisa dianggap
lebih aman karena Anda memiliki kepemilikan atas rumah tersebut dan bisa
menjualnya kapan saja. Sementara itu, membeli tanah bisa dianggap lebih
berisiko karena nilai tanah bisa berubah-ubah tergantung pada faktor-faktor
tertentu seperti lokasi dan kondisi ekonomi.
Dalam memilih antara membeli tanah atau membeli rumah KPR
secara kredit, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan, tujuan, dan kondisi
finansial Anda. Lakukan riset dan pertimbangkan semua faktor sebelum memutuskan
untuk membeli.
Ketika membeli tanah bisa menjadi investasi yang
menguntungkan, namun juga bisa menjadi risiko jika tidak hati-hati.
Berikut adalah
beberapa tips untuk membeli tanah agar tidak tertipu:
1.
Cek
legalitas tanah
Pastikan tanah yang ingin Anda
beli memiliki sertifikat hak milik yang sah dan tidak bermasalah. Anda bisa
memeriksa sertifikat tersebut di Kantor Pertanahan setempat atau melalui situs
web resmi Badan Pertanahan Nasional (BPN).
2.
Pastikan
tanah tidak bermasalah
Selain memeriksa legalitas tanah,
pastikan juga tidak ada masalah seperti sengketa atau permasalahan hukum yang
terkait dengan tanah tersebut. Anda bisa memeriksa di pengadilan atau
kepolisian setempat.
3.
Cek
kondisi tanah
Pastikan kondisi tanah yang ingin
Anda beli sesuai dengan kebutuhan Anda. Periksa topografi, kualitas tanah,
akses jalan, dan kondisi lingkungan sekitar.
4.
Periksa
izin penggunaan tanah
Pastikan tanah tersebut memiliki
izin penggunaan yang sesuai dengan rencana Anda, misalnya untuk bangunan
komersial atau hunian pribadi. Pastikan juga tidak ada batasan atau pembatasan
penggunaan tanah tersebut.
5.
Gunakan
jasa notaris
Jangan pernah melakukan transaksi
pembelian tanah tanpa melibatkan notaris yang sah. Notaris akan memastikan
semua dokumen dan legalitas terkait dengan pembelian tanah tersebut sudah
sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku.
6.
Jangan
terburu-buru
Jangan terburu-buru dalam membeli
tanah, pastikan semua dokumen dan legalitas terkait dengan pembelian tanah
sudah benar dan sah. Lakukan riset dan pertimbangkan semua faktor sebelum
memutuskan untuk membeli.
Membeli tanah bisa menjadi investasi yang menguntungkan,
namun juga bisa menjadi risiko jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Pastikan
Anda memeriksa semua aspek terkait dengan pembelian tanah dan menggunakan jasa
notaris yang sah sebelum melakukan transaksi pembelian.
Apakah membeli tanah
bisa dengan kredit bank?
Ya, membeli tanah bisa dilakukan dengan menggunakan kredit
bank. Namun, kredit bank yang digunakan untuk membeli tanah biasanya berbeda
dengan kredit bank yang digunakan untuk membeli rumah.
Untuk membeli tanah, biasanya bank memberikan kredit dengan
nama Kredit Tanah atau Kredit Investasi Tanah. Namun, kredit tanah ini biasanya
sulit untuk didapatkan karena risiko yang tinggi. Bank cenderung lebih menyukai
memberikan kredit untuk membeli rumah karena nilai investasi rumah cenderung
lebih stabil dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Selain itu, ketika membeli tanah dengan kredit bank, Anda
juga perlu memperhatikan beberapa hal seperti luas tanah yang akan dibeli,
lokasi tanah, dan harga yang ditawarkan. Pastikan Anda melakukan riset dan
memilih tanah yang memiliki potensi nilai jual yang tinggi di masa depan agar
bisa menghindari kerugian finansial.
Sebelum mengajukan kredit tanah ke bank, pastikan Anda sudah
mempersiapkan dokumen-dokumen seperti KTP, NPWP, surat keterangan penghasilan,
dan dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan oleh bank. Selain itu, pastikan juga
Anda memiliki rencana keuangan yang matang dan mampu membayar cicilan kredit
tanah setiap bulan.
Membeli rumah atau
KPR dengan gaji umr bisa menjadi tantangan, tergantung pada besaran gaji,
harga rumah, dan kemampuan untuk menabung. Namun, masih mungkin untuk membeli
rumah atau KPR dengan gaji umr jika Anda memiliki rencana keuangan yang matang
dan berdisiplin dalam menabung.
Berikut adalah
beberapa tips yang bisa membantu sebelum anda membeli rumah:
1.
Buat
anggaran dan rencana keuangan yang matang.
Hitunglah pengeluaran bulanan
Anda dan sisihkan sebagian uang untuk menabung. Pastikan Anda memiliki cadangan
uang darurat sebelum memutuskan untuk membeli rumah.
2.
Cari
rumah atau KPR yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda.
Jangan membeli rumah yang terlalu
besar atau mahal untuk gaji Anda. Carilah rumah atau KPR yang sesuai dengan
anggaran dan kemampuan finansial Anda.
3.
Gunakan
program KPR yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Ada beberapa program KPR yang
bisa membantu Anda membeli rumah dengan gaji umr, seperti KPR bersubsidi atau
KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). Pelajari program KPR yang
tersedia dan pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial
Anda.
4.
Sisihkan
uang lebih untuk membayar uang muka.
Semakin besar uang muka yang Anda
bayarkan, semakin kecil cicilan bulanan yang harus Anda bayar. Usahakan untuk
membayar uang muka sebesar mungkin untuk mengurangi cicilan bulanan.
Dalam membeli rumah atau KPR dengan gaji umr, penting untuk
memperhatikan kondisi keuangan dan memilih rencana keuangan yang tepat. Selalu
pertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk membeli rumah atau KPR. Membeli rumah melalui KPR (Kredit Pemilikan Rumah) bisa
menjadi alternatif untuk membeli rumah dengan cara mencicil.
Agar
pengajuan KPR mudah disetujui, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi,
antara lain:
1.
Memiliki
pendapatan yang stabil
Bank akan mengevaluasi kemampuan
Anda untuk membayar cicilan KPR setiap bulan. Oleh karena itu, pastikan Anda
memiliki pendapatan yang stabil dan cukup untuk membayar cicilan KPR.
2.
Memiliki
riwayat kredit yang baik
Memiliki riwayat kredit yang baik
bisa membantu pengajuan KPR disetujui lebih mudah. Pastikan Anda membayar
cicilan kredit atau tagihan lainnya tepat waktu dan tidak terlambat.
3.
Memiliki
uang muka yang cukup
Biasanya bank mensyaratkan uang
muka sebesar 20% dari harga rumah yang ingin dibeli. Pastikan Anda memiliki
uang muka yang cukup dan siap untuk dibayarkan.
4.
Memiliki
dokumen lengkap
Pastikan Anda memiliki dokumen
lengkap seperti KTP, NPWP, surat keterangan penghasilan, dan dokumen-dokumen
lain yang diperlukan untuk pengajuan KPR.
5.
Membeli
rumah yang sesuai dengan kemampuan finansial
Pastikan harga rumah yang ingin
dibeli sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Jangan memaksakan diri membeli
rumah yang terlalu mahal jika Anda tidak mampu membayar cicilan KPR setiap
bulan.
6.
Tidak
memiliki riwayat kredit buruk atau masalah finansial
Jangan memiliki riwayat kredit
buruk atau masalah finansial seperti gagal bayar, hutang yang menumpuk, atau
pailit. Hal ini bisa membuat pengajuan KPR sulit disetujui oleh bank.
Mempersiapkan syarat-syarat di atas bisa membantu pengajuan
KPR Anda disetujui lebih mudah. Pastikan Anda memenuhi semua syarat tersebut
dan siap untuk membayar cicilan KPR setiap bulan.
Dalam mengambil cicilan rumah
KPR, terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan seperti besarnya uang
muka, besarnya cicilan per bulan, dan jangka waktu pembayaran.
Sebagai contoh:
Untuk membeli rumah KPR dengan harga 200 juta dan gaji 5
juta, biasanya bank akan meminta uang muka sebesar 20% dari harga rumah, yaitu
sekitar 40 juta. Sisa harga rumah yang akan diambil cicilan adalah sebesar 160
juta. Anggap saja anda sudah ada tabungan uang 40 juta di dalam tabungan buat
uang muka tersebut.
Estimasi tahun ideal untuk mengambil rumah KPR tergantung
pada besarnya cicilan per bulan dan jangka waktu pembayaran. Diasumsikan suku
bunga kredit sebesar 9% per tahun dan cicilan per bulan sebesar 30% dari gaji
bulanan, maka estimasi waktu pembayaran cicilan rumah KPR sebesar 160 juta
adalah sekitar 15-20 tahun.
Dengan demikian, besarnya cicilan per bulan sekitar 30% dari
gaji bulanan 5 juta, yaitu sekitar 1,5 juta. Namun, pastikan untuk
mempertimbangkan kemampuan finansial yang matang dan memilih besarnya cicilan
per bulan yang sesuai agar tidak terbebani dengan cicilan tersebut di kemudian
hari.
Selain itu, sebelum mengambil
KPR, pastikan untuk mempersiapkan dokumen-dokumen seperti KTP, NPWP, surat
keterangan penghasilan, dan dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan oleh bank.
Pastikan juga untuk melakukan riset terkait bank-bank yang menawarkan suku
bunga yang kompetitif serta memperhatikan risiko yang mungkin terjadi di masa
depan.
Bagaimana sekarang pilihan ada di anda sendiri. Jangan ragu2
pertimbangkan dengan matang dan Salam dari saya sukses selalu untuk anda.