Bisnis kuliner angkringan adalah salah satu jenis bisnis kuliner
yang sedang populer di Indonesia. Angkringan adalah sebuah gerobak yang
dilengkapi dengan meja dan kursi kecil, yang biasanya berada di pinggir jalan
atau tempat-tempat keramaian seperti terminal, stasiun, atau pasar. Angkringan
menyajikan berbagai jenis makanan dan minuman khas Indonesia dengan harga yang
terjangkau.
Bisnis kuliner angkringan menawarkan peluang usaha yang
menjanjikan, karena banyak orang yang tertarik untuk mencicipi kuliner khas
Indonesia dengan harga yang terjangkau. Selain itu, dengan modal yang relatif
kecil, seseorang bisa memulai bisnis angkringan dengan mudah. Namun, dalam
menjalankan bisnis kuliner angkringan, perlu memperhatikan beberapa faktor
penting seperti kualitas makanan dan minuman, lokasi yang strategis, serta promosi
yang efektif untuk menarik pelanggan.
Kuliner angkringan menyajikan beragam menu yang umumnya
terdiri dari makanan berat, makanan ringan, dan minuman. Beberapa menu yang
biasanya ada di kuliner angkringan antara lain:
1.
Nasi kucing
2.
Nasi gudeg
3.
Nasi pecel
4.
Nasi uduk
5.
Sate ayam
6.
Tahu tek
7.
Tempe mendoan
8.
Bakwan jagung
9.
Risoles
10. Bala-bala
11. Gorengan
(pisang, ubi, tempe, tahu)
12. Es
campur
13. Es
dawet
14. Es
teler
15. Wedang
ronde
16. Wedang
jahe
17. Kopi
tubruk
18. Teh
botol,dll
Menu kuliner angkringan biasanya dijual dengan harga yang
terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Selain itu, makanan
dan minuman yang disajikan di kuliner angkringan juga memiliki cita rasa yang
khas dan menjadi ciri khas dari kuliner angkringan itu sendiri.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk
memulai bisnis kuliner angkringan:
1.
Riset pasar dan persiapkan rencana bisnis:
Lakukan riset pasar untuk mengetahui potensi pasar dan persaingan di daerah
yang akan dijadikan lokasi usaha. Buat rencana bisnis yang mencakup estimasi
biaya, target pasar, menu makanan dan minuman, serta strategi pemasaran.
2.
Pilih lokasi yang strategis: Cari lokasi yang
strategis, seperti di dekat terminal, stasiun, pasar, kampus, atau
tempat-tempat keramaian lainnya. Pastikan juga lokasi tersebut memiliki akses
yang mudah dijangkau oleh pelanggan.
3.
Persiapkan peralatan dan perlengkapan: Siapkan
gerobak atau meja dan kursi kecil untuk pelanggan. Sediakan juga peralatan
memasak, peralatan makan, dan peralatan kebersihan seperti alat pencuci piring
dan sampah.
4.
Siapkan bahan baku: Beli bahan baku untuk
membuat makanan dan minuman yang akan dijual. Pastikan kualitas bahan baku yang
digunakan memenuhi standar kebersihan dan kesehatan.
5.
Buat menu yang menarik: Buat menu makanan dan
minuman yang menarik dan sesuai dengan selera pasar. Sediakan variasi menu yang
cukup agar pelanggan memiliki banyak pilihan.
6.
Berikan pelayanan yang baik: Berikan pelayanan
yang baik kepada pelanggan. Ajak mereka berinteraksi dan berikan pengalaman
yang menyenangkan ketika datang ke angkringan Anda.
7.
Lakukan promosi: Lakukan promosi melalui media
sosial, selebaran, atau baliho untuk menarik perhatian pelanggan. Berikan
diskon atau promo untuk menarik pelanggan baru.
Dalam menjalankan bisnis kuliner angkringan, perhatikan juga
aspek kebersihan dan kesehatan makanan serta keamanan dalam menjual makanan dan
minuman. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, bisnis kuliner angkringan dapat
menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
Berikut adalah beberapa rincian modal yang dibutuhkan untuk
membuka bisnis kuliner angkringan:
1.
Biaya gerobak atau meja dan kursi: sekitar Rp
2-5 juta, tergantung pada jenis dan ukuran gerobak atau meja dan kursi yang
dibutuhkan.
2.
Biaya peralatan memasak dan makan: sekitar Rp
2-5 juta, tergantung pada jenis dan kualitas peralatan yang dibutuhkan.
3.
Biaya bahan baku: sekitar Rp 1-3 juta,
tergantung pada jenis dan kualitas bahan baku yang akan digunakan.
4.
Biaya sewa atau pembelian lokasi: tergantung
pada lokasi dan daerah tempat bisnis dijalankan. Harga sewa atau pembelian
lokasi bisa berkisar antara Rp 1-5 juta per bulan.
5.
Biaya promosi: sekitar Rp 500 ribu – 1 juta,
tergantung pada jenis promosi yang dilakukan.
Jumlah modal yang dibutuhkan untuk membuka bisnis kuliner
angkringan bisa berkisar antara Rp 6-15 juta, tergantung pada lokasi dan skala
bisnis yang dijalankan. Selain modal, penting juga untuk memiliki rencana
bisnis yang baik dan mengelola bisnis dengan baik agar bisnis kuliner
angkringan bisa berkembang dan sukses.
Berikut adalah cara menghitung keuntungan dari bisnis
kuliner angkringan:
1.
Hitung total pendapatan
Total pendapatan bisa
dihitung dengan mengalikan harga jual produk dengan jumlah produk yang terjual
dalam satu hari.
2.
Kurangi biaya produksi
Biaya produksi meliputi
biaya bahan baku, biaya listrik, biaya gas, biaya air, dan biaya lainnya yang
terkait dengan produksi. Biaya produksi per hari bisa dihitung dengan
menjumlahkan semua biaya tersebut.
3.
Kurangi biaya operasional
Biaya operasional
meliputi biaya sewa atau cicilan tempat, biaya transportasi, biaya promosi, dan
biaya lainnya yang terkait dengan operasional bisnis. Biaya operasional per
hari bisa dihitung dengan menjumlahkan semua biaya tersebut.
4.
Hitung laba kotor
Laba kotor bisa dihitung
dengan mengurangkan biaya produksi dan biaya operasional dari total pendapatan.
5.
Kurangi biaya-biaya lain
Biaya-biaya lain yang
perlu dikurangi adalah biaya-biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi
atau operasional bisnis, seperti pajak, bunga cicilan, dan lain-lain.
6.
Hitung laba bersih
Laba bersih bisa dihitung
dengan mengurangi biaya-biaya lain dari laba kotor. Dengan menghitung keuntungan secara teratur, bisnis kuliner
angkringan dapat dikembangkan dengan baik dan mendapatkan keuntungan yang lebih
maksimal.
Dibawah ini adalah contoh simulasi perincian laba rugi bisnis kuliner
angkringan:
* Pendapatan (total penjualan produk): Rp 5.000.000,-
* Biaya produksi:
- Bahan
baku: Rp 2.000.000,- - Gas:
Rp 500.000,- - Listrik:
Rp 200.000,- - Air:
Rp 100.000,- Total biaya produksi: Rp 2.800.000,-
* Biaya operasional:
- Sewa
tempat: Rp 1.000.000,- - Biaya
transportasi: Rp 200.000,- - Biaya
promosi: Rp 300.000,- Total biaya operasional: Rp 1.500.000,-
* Laba kotor: Rp 5.000.000,- (pendapatan) – Rp 2.800.000,-
(biaya produksi) – Rp 1.500.000,- (biaya operasional) = Rp 700.000,-
* Biaya lain:
- Pajak:
Rp 100.000,- - Bunga
cicilan: Rp 50.000,- Total biaya lain: Rp 150.000,-
* Laba bersih: Rp 700.000,- (laba kotor) – Rp 150.000,- (biaya
lain) = Rp 550.000,-
Dari contoh perincian laba rugi di atas, dapat dilihat bahwa
bisnis kuliner angkringan tersebut memperoleh laba bersih sebesar Rp 550.000,-
per bulan. Dengan melakukan penghitungan laba rugi secara teratur, pemilik
bisnis dapat mengetahui kinerja bisnis dan mengambil langkah-langkah yang tepat
untuk meningkatkan keuntungan.