Memilih untuk bekerja di kantor sebagai karyawan atau membuka usaha di usia muda memiliki keuntungan dan tantangan
masing-masing. Jika kamu memilih untuk bekerja di kantor, kamu akan memiliki
stabilitas finansial dan jaminan penghasilan tetap setiap bulannya, serta akses
ke manfaat karyawan seperti tunjangan kesehatan dan pensiun. Namun, kamu
mungkin merasa terbatas dalam hal kreativitas dan tidak memiliki kendali penuh
atas waktu dan prioritas pekerjaanmu.
Sementara itu, memulai bisnis di usia muda memberikan kamu
kesempatan untuk mengejar passionmu, mengembangkan ide kreatif, dan meraih
potensi penghasilan yang lebih besar daripada bekerja di kantor. Namun, memulai
bisnis juga memiliki risiko yang lebih besar dan membutuhkan pengorbanan yang
besar, seperti waktu dan uang, serta kemampuan untuk mengatasi tantangan dan
kegagalan.
Intinya, memilih antara bekerja di kantor atau membuka usaha
di usia muda adalah keputusan yang sangat personal dan bergantung pada
prioritasmu dalam hidup. Jika kamu ingin keamanan finansial dan stabilitas,
maka bekerja di kantor mungkin lebih cocok untukmu. Namun, jika kamu ingin
mengejar passionmu dan meraih kebebasan finansial, membuka usaha mungkin
menjadi pilihan yang lebih tepat
Bekerja di kantor memiliki beberapa resiko yang perlu
diwaspadai. Salah satu resiko utama adalah kurangnya fleksibilitas dalam waktu
kerja dan prioritas pekerjaanmu. Selain itu, kamu mungkin merasa terjebak dalam
rutinitas yang membosankan dan tidak merangsang kreativitasmu.
Selain itu, meskipun kamu
memiliki jaminan penghasilan tetap setiap bulannya dan akses ke manfaat
karyawan seperti tunjangan kesehatan dan pensiun, kamu mungkin tidak
mendapatkan penghasilan yang setinggi yang bisa kamu dapatkan jika kamu membuka
bisnis sendiri. Selain itu, jika kamu bekerja di industri yang tidak stabil
atau terancam oleh perubahan ekonomi, kamu mungkin berisiko kehilangan
pekerjaanmu.
Terakhir, bekerja di kantor juga memiliki resiko terkait
dengan lingkungan kerjamu. Kamu mungkin mengalami tekanan dari atasan atau
rekan kerjamu, atau mengalami stres karena tuntutan pekerjaan yang terlalu
berat. Jadi, penting untuk mempertimbangkan semua resiko ini saat memutuskan
apakah bekerja di kantor adalah pilihan yang tepat untukmu.
Bekerja sendiri atau berwirausaha juga memiliki beberapa
risiko yang perlu diperhatikan. Salah satu risiko utama adalah ketidakpastian
penghasilan, di mana kamu mungkin tidak memiliki jaminan penghasilan tetap
setiap bulannya seperti ketika bekerja di kantor. Selain itu, kamu juga perlu
mengeluarkan biaya sendiri untuk memulai dan menjalankan bisnismu, seperti
biaya sewa tempat, persediaan barang, atau biaya pemasaran.
Selain itu, kamu juga harus memiliki kemampuan yang kuat
dalam manajemen waktu dan keuangan, karena kamu harus bisa memprioritaskan
tugas dan mengatur keuangan bisnismu secara efektif. Jika kamu tidak memiliki
keterampilan manajemen yang cukup, kamu mungkin mengalami kesulitan dalam
menjalankan bisnismu secara efisien.
Selain itu, kamu juga perlu mampu mengatasi tantangan dan
kegagalan dalam bisnismu. Bisnis yang tidak sukses atau mengalami kerugian
dapat menyebabkan stres dan kekecewaan yang besar, dan kamu perlu memiliki
kemampuan untuk mengatasi kegagalan dan melihatnya sebagai peluang untuk
belajar dan berkembang.
Terakhir, kamu juga perlu mempertimbangkan resiko yang
terkait dengan lingkungan bisnismu. Kamu mungkin menghadapi persaingan yang
ketat dari bisnis serupa atau mengalami kesulitan dalam menemukan pelanggan
atau klien. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset pasar yang cukup dan
membangun strategi bisnis yang efektif.
Jadi, meskipun memulai bisnis sendiri atau berwirausaha
dapat memberikan kebebasan dan potensi penghasilan yang lebih besar, kamu juga
harus siap menghadapi risiko yang terkait dengan bisnis tersebut.
Berikut ini adalah
beberapa cara agar kamu selalu merasa betah bekerja di kantor:
Ciptakan
lingkungan kerja yang menyenangkan dan nyaman. Dekorasikan meja kerjamu
dengan benda-benda yang disukai dan menciptakan suasana yang positif di
sekitarmu.
2.
Tetap
aktif dan bergerak saat bekerja. Luangkan waktu untuk melakukan peregangan,
berjalan-jalan di sekitar kantor atau melakukan olahraga ringan di tempat
kerjamu.
3.
Kenali
rekan kerja dan jalin hubungan baik dengan mereka. Membangun hubungan yang
baik dengan rekan kerja dapat membuat kamu merasa lebih nyaman dan terlibat
dalam lingkungan kerja.
4.
Jangan
biarkan pekerjaanmu membuatmu merasa terlalu tertekan. Coba cari cara untuk
mengatasi stres dan tekanan yang kamu alami, seperti dengan meditasi, olahraga,
atau mengambil cuti.
5.
Tetap
terus belajar dan berkembang. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuanmu
melalui pelatihan dan sertifikasi dapat membantu kamu merasa lebih termotivasi
dan terlibat dalam pekerjaanmu.
6.
Tetap
fokus pada tujuan dan visi jangka panjangmu. Ingatlah mengapa kamu memilih
bekerja di kantor dan bagaimana pekerjaanmu membantu mencapai tujuan dan
visimu.
7.
Jangan
ragu untuk meminta bantuan. Jika kamu mengalami kesulitan dalam pekerjaanmu
atau merasa kelebihan beban tugas, jangan ragu untuk meminta bantuan dari
atasan atau rekan kerjamu.
Dengan menerapkan cara-cara ini, kamu dapat membantu menjaga
motivasimu dan merasa betah dalam bekerja di kantor.
Berikut ini adalah
beberapa cara untuk menjaga semangat dan motivasi dalam berwirausaha:
1.
Tetap
fokus pada visi dan tujuan jangka panjangmu. Ingatlah mengapa kamu memulai
bisnis ini dan bagaimana bisnismu dapat memberikan manfaat kepada pelanggan
atau masyarakat luas. Jangan terlalu fokus pada hasil yang instan, melainkan
pada tujuan jangka panjangmu.
2.
Ciptakan
jaringan yang kuat dan bermanfaat. Berinteraksilah dengan pengusaha lain,
bergabunglah dengan komunitas bisnis, dan jalinlah hubungan dengan pelanggan
dan rekan kerja. Jaringan yang kuat dan bermanfaat dapat memberikan dukungan
dan motivasi yang diperlukan dalam berwirausaha.
3.
Tingkatkan
pengetahuan dan keterampilanmu. Teruslah belajar dan berusaha untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilanmu. Pelajari tren dan perkembangan
terbaru dalam bisnismu, ikuti pelatihan, dan jangan ragu untuk mencari saran
dari ahli di bidangmu.
4.
Hadapi
kegagalan sebagai peluang untuk belajar. Jangan menyerah atau patah
semangat saat mengalami kegagalan. Sebaliknya, lihatlah kegagalan sebagai
peluang untuk belajar dan memperbaiki diri.
5.
Jangan
terlalu keras pada diri sendiri. Berwirausaha memang melelahkan dan penuh
tekanan, namun jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Luangkan waktu untuk
istirahat, bersantai, dan melakukan kegiatan yang kamu nikmati.
6.
Fokus
pada progres dan pencapaian kecil. Jangan terlalu fokus pada hasil akhir,
melainkan pada progres dan pencapaian kecil yang kamu capai sepanjang
perjalananmu. Perhatikan kemajuan bisnismu dan apresiasi setiap pencapaian
kecil yang kamu peroleh.
Dengan menerapkan cara-cara ini, kamu dapat membantu menjaga
semangat dan motivasi dalam berwirausaha dan terus berjuang menuju
keberhasilan.
Satu hal lagi, kamu bisa menjalankan kedua pilihan tersebut yaitu
bekerja kantoran sambil berwirausaha. Meskipun banyak resiko yang akan kamu
hadapi.
Meskipun berwirausaha memiliki potensi keuntungan
yang besar, namun juga memiliki risiko yang harus diperhatikan. Terutama jika
masih bekerja di kantor sambil berwirausaha, beberapa risiko
berikut mungkin dapat terjadi:
1.
Kehilangan
fokus pada pekerjaan kantor. Ketika kamu berwirausaha, kamu juga harus
memperhatikan usahamu sendiri. Hal ini dapat membuatmu kehilangan fokus pada
pekerjaan di kantor dan kinerjamu di kantor dapat terganggu.
2.
Kelelahan
dan tekanan. Berwirausaha memerlukan banyak waktu dan energi. Jika kamu
masih bekerja di kantor, kamu mungkin akan mengalami kelelahan dan tekanan
karena harus mengurus kedua pekerjaan sekaligus.
3.
Konflik
kepentingan. Terkadang, usahamu dapat mengalami konflik kepentingan dengan
perusahaan tempatmu bekerja. Misalnya, jika bisnismu bergerak di bidang yang
sama dengan perusahaan tempatmu bekerja, hal ini dapat menimbulkan masalah dan
konflik kepentingan.
4.
Kurangnya
waktu untuk keluarga dan rekreasi. Mengurus usaha sambil bekerja di kantor
dapat memakan banyak waktu. Akibatnya, kamu mungkin tidak memiliki cukup waktu
untuk keluarga dan rekreasi, yang dapat mengakibatkan stres dan kelelahan.
5.
Mengalami
kegagalan usaha. Bisnis selalu memiliki risiko kegagalan. Jika usahamu
tidak berhasil, kamu mungkin akan kehilangan uang dan waktu yang telah kamu
investasikan. Ini juga dapat mengganggu keseimbanganmu antara bekerja di kantor
dan berwirausaha.
Namun, dengan mengelola waktu dan energi dengan bijak, serta
memiliki perencanaan bisnis yang matang, kamu dapat mengurangi risiko tersebut
dan menjadi sukses dalam menjalankan usahamu sambil bekerja di kantor.
Berikut adalah beberapa cara agar bisa tetap bekerja di
kantor dan memiliki usaha sendiri:
1.
Buat
jadwal yang teratur dan terstruktur. Prioritaskan pekerjaanmu di kantor dan
tentukan waktu untuk bekerja di usahamu sendiri. Pastikan untuk membagi waktu
secara efektif dan menghindari tumpang tindih antara pekerjaan di kantor dan
usahamu.
2.
Komunikasikan
rencanamu dengan atasanmu di kantor. Jelaskan bahwa kamu memiliki usaha
sendiri dan bagaimana kamu akan mengatur waktu untuk membagi antara pekerjaan
di kantor dan usahamu. Hal ini dapat membantu membangun hubungan yang baik
dengan atasanmu dan memastikan pekerjaanmu di kantor tetap terjaga.
3.
Manfaatkan
waktu luangmu di kantor. Jika ada waktu luang di kantor, manfaatkan waktu
tersebut untuk mengurus usahamu seperti membalas email, menghubungi pelanggan,
atau melakukan pemasaran. Namun, pastikan kamu tetap mengutamakan pekerjaan di
kantor.
4.
Pilih
jenis usaha yang dapat dijalankan secara fleksibel. Pilih jenis usaha yang
dapat dijalankan secara fleksibel dan tidak memerlukan kehadiranmu secara
terus-menerus. Misalnya, bisnis online atau jasa konsultasi.
5.
Cari
bantuan dari orang lain. Jika memungkinkan, carilah bantuan dari rekan
kerja atau keluargamu dalam menjalankan usahamu. Misalnya, membalas email atau
mengelola media sosial.
6.
Tetap
fokus pada satu pekerjaan pada satu waktu. Saat sedang bekerja di kantor,
fokuslah pada pekerjaanmu di kantor dan hindari distraksi dari usahamu. Begitu
pula sebaliknya saat sedang bekerja di usahamu.
Dengan menerapkan cara-cara ini, kamu dapat menjalankan
usahamu sendiri sambil tetap bekerja di kantor dan menghindari tumpang tindih
antara kedua pekerjaan tersebut.