Bisnis
franchise syariah adalah bentuk usaha waralaba yang mengadopsi prinsip-prinsip
syariah dalam segala aspek bisnisnya. Franchise syariah biasanya meliputi
produk atau layanan yang berhubungan dengan makanan, fashion, pendidikan,
perbankan, dan keuangan.
Salah
satu ciri khas bisnis franchise syariah adalah adanya kesepakatan antara pihak
franchisor dan franchisee untuk mengikuti aturan syariah yang berlaku, seperti
tidak menjual produk yang mengandung babi, alkohol, dan produk-produk yang
tidak halal.
Selain
itu, bisnis franchise syariah juga dikenal memiliki nilai-nilai moral dan
sosial yang kuat, seperti kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab sosial.
Hal ini dapat tercermin dalam praktik bisnis yang bertanggung jawab dan
berkelanjutan. Keuntungan
dari bisnis franchise syariah adalah adanya dukungan dan bantuan dari
franchisor dalam berbagai aspek bisnis, seperti manajemen, pemasaran, dan
pengembangan produk. Selain itu, bisnis franchise syariah juga dapat memberikan
keuntungan finansial yang baik karena mereknya yang sudah dikenal dan
kepercayaan dari konsumen.
Namun,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai bisnis franchise
syariah, seperti memahami secara mendalam tentang aturan dan nilai-nilai
syariah yang berlaku, serta memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai
dalam mengelola bisnis.
Secara
keseluruhan, bisnis franchise syariah dapat menjadi pilihan yang menarik bagi
pengusaha yang ingin memulai usaha dengan prinsip-prinsip syariah yang kuat dan
memiliki potensi untuk memberikan keuntungan finansial yang baik.
Berikut
adalah beberapa contoh bisnis franchise syariah yang sangat populer di
Indonesia :
1.
Dapur
Solo
Dapur Solo adalah bisnis
franchise syariah yang bergerak di bidang kuliner. Produk utama yang ditawarkan
adalah masakan khas Solo, seperti nasi liwet dan soto. Dapur Solo menerapkan
prinsip-prinsip syariah dalam semua aspek bisnisnya, seperti bahan baku halal
dan lingkungan yang bersih dan sehat. Bisnis franchise ini telah memiliki lebih
dari 50 outlet di seluruh Indonesia.
2.
Amin
Car Wash
Amin Car Wash adalah bisnis
franchise syariah di bidang jasa pencucian kendaraan. Amin Car Wash menawarkan
layanan cuci mobil dengan teknologi terbaru dan ramah lingkungan. Selain itu,
Amin Car Wash juga menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan halal.
Bisnis franchise ini telah memiliki beberapa outlet di beberapa kota besar di
Indonesia.
3. Wardah
Wardah adalah bisnis franchise
syariah yang bergerak di bidang kosmetik dan kecantikan. Wardah menawarkan
produk kosmetik yang terbuat dari bahan-bahan alami dan halal. Selain itu,
Wardah juga memberikan edukasi tentang cara merawat kulit dan kecantikan dari
sudut pandang Islam. Wardah telah memiliki lebih dari 200 outlet di seluruh
Indonesia.
4.
D’Khayangan
Resto
D’Khayangan Resto adalah bisnis
franchise syariah yang bergerak di bidang kuliner. D’Khayangan Resto menawarkan
hidangan Indonesia yang sehat, lezat, dan halal. D’Khayangan Resto menempatkan
lingkungan dan kesehatan sebagai prioritas utama dalam bisnisnya. D’Khayangan
Resto telah memiliki lebih dari 20 outlet di seluruh Indonesia.
5. Mi
Kolam
Mi Kolam adalah bisnis franchise
syariah yang bergerak di bidang kuliner. Produk utama yang ditawarkan adalah mi
instan dengan berbagai macam varian rasa yang lezat dan halal. Mi Kolam
menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam semua aspek bisnisnya, seperti bahan
baku halal dan lingkungan yang bersih dan sehat. Bisnis franchise ini telah
memiliki lebih dari 100 outlet di seluruh Indonesia.
6.
Sari
Roti
Sari Roti merupakan bisnis
franchise syariah yang bergerak di bidang bakery. Produk utama yang ditawarkan
adalah roti, kue, dan bakery lainnya yang menggunakan bahan-bahan halal. Bisnis
franchise ini telah memiliki lebih dari 300 outlet di seluruh Indonesia.
7.
Baba
Rafi
Baba Rafi adalah bisnis franchise
syariah yang bergerak di bidang kuliner. Produk utama yang ditawarkan adalah
ayam geprek, nasi goreng, dan beberapa varian menu lainnya. Bisnis franchise
ini telah memiliki lebih dari 1.000 outlet di seluruh Indonesia.
8.
Martabak
Manis Bangka
Martabak Manis Bangka adalah
bisnis franchise syariah yang bergerak di bidang kuliner. Produk utama yang
ditawarkan adalah martabak manis dengan berbagai macam varian rasa. Bisnis
franchise ini telah memiliki lebih dari 300 outlet di seluruh Indonesia.
9.
Bakmi
GM
Bakmi GM adalah bisnis franchise
syariah yang bergerak di bidang kuliner. Produk utama yang ditawarkan adalah
mie dengan berbagai macam varian rasa. Bisnis franchise ini telah memiliki
lebih dari 60 outlet di seluruh Indonesia.
10. HokBen
HokBen adalah bisnis franchise
syariah yang bergerak di bidang kuliner. Produk utama yang ditawarkan adalah
menu Jepang, seperti sushi, ramen, dan donburi. Bisnis franchise ini telah
memiliki lebih dari 100 outlet di seluruh Indonesia.
11. Chatime
Chatime adalah bisnis franchise
syariah yang bergerak di bidang minuman. Produk utama yang ditawarkan adalah
teh susu dengan berbagai macam varian rasa. Bisnis franchise ini telah memiliki
lebih dari 300 outlet di seluruh Indonesia.
12. Puyo Silky Dessert
Puyo Silky Dessert adalah bisnis
franchise syariah yang bergerak di bidang kuliner. Produk utama yang ditawarkan
adalah dessert dengan berbagai macam varian rasa. Bisnis franchise ini telah
memiliki lebih dari 100 outlet di seluruh Indonesia.
13. Bebek Tepi Sawah
Bebek Tepi Sawah adalah bisnis
franchise syariah yang bergerak di bidang kuliner. Produk utama yang ditawarkan
adalah menu bebek dengan bumbu-bumbu khas Bali. Bisnis franchise ini telah
memiliki lebih dari 50 outlet di seluruh Indonesia.
14. Baskin Robbins
Baskin Robbins adalah bisnis
franchise syariah yang bergerak di bidang minuman dan es krim. Produk utama
yang ditawarkan adalah es krim dengan berbagai macam varian rasa. Bisnis
franchise ini telah memiliki lebih dari 100 outlet di seluruh Indonesia.
15. Solaria
Solaria adalah bisnis franchise
syariah yang bergerak di bidang kuliner. Produk utama yang ditawarkan adalah
menu masakan Indonesia dan western dengan bahan-bahan halal. Bisnis franchise
ini telah memiliki lebih dari 150 outlet di seluruh Indonesia.
16. Es Teler 77
Es Teler 77 adalah bisnis franchise
syariah yang bergerak di bidang minuman dan kuliner. Produk utama yang
ditawarkan adalah es buah, nasi campur, dan beberapa varian menu lain. Dan
masih banyak lagi bisnis franchise syariah lainnya
Apakah
anda tertarik untuk bergabung di bisnis franchise syariah ini?
Berikut adalah
persyaratan umum yang perlu dipersiapkan sebelum bergabung dalam bisnis
franchise syariah secara detail :
1. Modal
Salah satu persyaratan utama
dalam bergabung dengan bisnis franchise syariah adalah modal. Modal yang
diperlukan biasanya tergantung dari jenis bisnis franchise dan kesepakatan
antara pihak franchisor dan franchisee.
2. Kepemilikan
tempat usaha
Franchisor biasanya mensyaratkan
bahwa franchisee harus memiliki tempat usaha atau lokasi untuk membangun bisnis
franchise. Hal ini penting untuk memastikan kesesuaian lokasi dengan konsep
bisnis franchise yang dijalankan.
3. Surat
izin usaha
Franchisee juga harus memenuhi
persyaratan izin usaha sesuai dengan regulasi yang berlaku di wilayah tempat
usaha berada. Dokumen izin usaha yang umum dipersyaratkan adalah SIUP (Surat
Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan).
4. Keterampilan
dan pengalaman
Keterampilan dan pengalaman di
bidang usaha yang dijalankan sangat diperlukan untuk memastikan kesuksesan
bisnis franchise syariah. Franchisor biasanya meminta pengalaman dan
keterampilan khusus sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan.
5. Komitmen
untuk mematuhi aturan syariah
Bisnis franchise syariah
berbasis pada prinsip-prinsip syariah, sehingga franchisee harus berkomitmen
untuk mematuhi aturan-aturan syariah dalam menjalankan bisnis. Aturan syariah
tersebut meliputi, antara lain, penggunaan bahan-bahan halal dan menghindari
riba.
6. Kesediaan
untuk mengikuti pelatihan
Franchisor biasanya menyediakan
pelatihan bagi franchisee untuk mempersiapkan mereka dalam menjalankan bisnis
franchise dengan baik. Franchisee harus bersedia mengikuti pelatihan yang
diberikan oleh franchisor untuk memastikan suksesnya bisnis franchise.
7. Kesediaan
untuk membayar royalti
Franchisee harus siap membayar
royalti kepada franchisor sebagai bentuk penghargaan atas bantuan dan dukungan
yang diberikan dalam menjalankan bisnis franchise. Besar royalti biasanya telah
disepakati sebelumnya dan tergantung pada kesepakatan antara franchisor dan
franchisee.
8. Administrasi
dan perjanjian
Sebelum bergabung dalam bisnis
franchise syariah, franchisee harus menandatangani perjanjian dengan franchisor
dan melengkapi administrasi yang diperlukan, seperti akta pendirian perusahaan,
perizinan, dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan bisnis
franchise.
Berikut
adalah contoh simulasi perhitungan laba rugi dalam bisnis franchise syariah rata-rata
secara umum dengan modal 10 juta secara terperinci:
1.
Biaya
Awal
- Biaya franchise : Rp
5.000.000 - Biaya renovasi tempat usaha
: Rp 2.000.000 - Biaya persiapan awal
(perlengkapan, stok, dll) : Rp 2.000.000 - Biaya administrasi
(perizinan, dokumen, legalitas, dsb) : Rp 1.000.000 Total biaya awal : Rp
10.000.000
2.
Penghasilan
- Rata-rata omset per hari :
Rp 1.500.000 - Rata-rata omset per bulan :
Rp 45.000.000
3.
Biaya
Operasional Bulanan
- Sewa tempat usaha : Rp
3.000.000 - Gaji pegawai : Rp 4.000.000
- Biaya listrik, air, dan
telepon : Rp 1.000.000 - Biaya bahan baku dan
perlengkapan : Rp 10.000.000 - Biaya operasional lain-lain
: Rp 2.000.000 Total biaya operasional bulanan : Rp 20.000.000
4.
Perhitungan
Laba Rugi Bulanan
- Total penghasilan : Rp
45.000.000 - Total biaya operasional :
Rp 20.000.000 Laba bersih sebelum royalti : Rp 25.000.000
5.
Perhitungan
Royalti
- Besar royalti yang
disepakati : 10% dari omset - Royalti bulanan : 10% x Rp
45.000.000 = Rp 4.500.000
6.
Laba
Bersih Setelah Royalti
- Laba bersih sebelum royalti
: Rp 25.000.000 - Royalti bulanan : Rp
4.500.000 Laba bersih setelah royalti : Rp 20.500.000
Dari
perhitungan di atas, dengan modal 10 juta, bisnis franchise syariah tersebut
mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 20.500.000 per bulan setelah membayar
royalti. Namun, perlu diperhatikan bahwa angka tersebut masih bisa berubah
tergantung dari banyak faktor, seperti lokasi usaha, situasi ekonomi, dan
sebagainya. Oleh karena itu, sebaiknya melakukan studi kelayakan bisnis dan
perencanaan bisnis yang matang sebelum memutuskan untuk bergabung dalam bisnis
franchise syariah.