Cara Menggunakan Google Ads untuk Meningkatkan Penjualan Produk Anda

Diposting pada

     Google Ads adalah platform iklan
digital yang dapat membantu meningkatkan bisnis Anda dengan cara menampilkan
iklan Anda pada hasil pencarian Google dan situs web yang bermitra dengan
Google. Dengan menggunakan Google Ads, Anda dapat memperluas jangkauan bisnis
Anda dengan menargetkan audiens yang tepat berdasarkan kata kunci,


Sebelumnya, perlu dicatat bahwa Google AdWords sekarang
telah diubah namanya menjadi Google Ads, sehingga Google AdWords dan Google Ads
merujuk pada platform iklan yang sama.

Google Ads adalah platform periklanan digital dari Google
yang memungkinkan pengiklan untuk menempatkan iklan mereka di berbagai lokasi
di internet, termasuk hasil pencarian Google, situs web afiliasi, dan aplikasi
mobile. Sementara itu, Google AdWords adalah versi lama dari Google Ads, yang
pertama kali diluncurkan pada tahun 2000.

Berikut adalah perbedaan antara Google Ads dan Google
AdWords :

1.    
Nama

Nama Google AdWords diganti
menjadi Google Ads pada tahun 2018.

2.    
Fungsi

Google Ads memiliki fungsi yang
lebih luas dan lebih canggih dibandingkan dengan Google AdWords. Google Ads
memungkinkan pengiklan untuk menargetkan audiens mereka dengan cara yang lebih
spesifik, seperti menargetkan lokasi, bahasa, perilaku online, dan jenis
perangkat yang digunakan oleh pengguna.

3.    
Pengiklan

Google Ads menarik berbagai jenis
pengiklan, mulai dari individu kecil hingga perusahaan besar, sedangkan Google
AdWords lebih populer di kalangan bisnis kecil dan menengah.

4.    
Alat iklan

Google AdWords memiliki alat
iklan yang lebih sedikit daripada Google Ads. Google Ads menawarkan lebih
banyak opsi untuk menempatkan iklan, seperti Google Search Network, Google
Display Network, dan YouTube Ads.

5.    
Pembayaran

Google AdWords mengharuskan
pengiklan untuk membayar setiap kali seseorang mengklik iklan mereka
(pay-per-click atau PPC), sedangkan Google Ads menawarkan berbagai jenis
pembayaran, termasuk pay-per-click, cost-per-impression, dan
cost-per-acquisition.

6.    
Optimisasi

Google Ads menawarkan lebih
banyak alat dan fitur untuk mengoptimalkan iklan daripada Google AdWords.
Pengiklan dapat menggunakan alat seperti Google Ads Editor dan Google Ads
Scripts untuk membuat kampanye yang lebih efisien dan efektif.

7.    
Targeting

Google Ads memiliki opsi
penargetan yang lebih canggih daripada Google AdWords. Pengiklan dapat
menargetkan audiens mereka berdasarkan lokasi geografis, jenis perangkat,
perilaku online, dan bahasa yang digunakan oleh pengguna. Selain itu, Google
Ads juga menawarkan kemampuan retargeting, di mana pengiklan dapat menampilkan
iklan kepada pengguna yang sebelumnya telah mengunjungi situs web mereka.

8.    
Analisis

Google Ads memiliki fitur
analisis yang lebih kuat daripada Google AdWords. Pengiklan dapat melacak
kinerja iklan mereka dengan lebih akurat dan mengidentifikasi area yang perlu
ditingkatkan.

Dalam kesimpulannya, Google Ads adalah platform periklanan
yang lebih canggih dan luas daripada Google AdWords, dengan lebih banyak fitur
dan opsi yang tersedia untuk pengiklan. Namun, Google AdWords masih dapat
menjadi pilihan yang tepat untuk bisnis kecil yang ingin memulai kampanye iklan
digital dengan biaya yang terjangkau.

Berikut adalah syarat-syarat agar bisa beriklan di Google
Ads
 :

1.    
Mendaftar akun Google Ads

Untuk beriklan di Google Ads,
Anda perlu mendaftar akun di Google Ads dengan menggunakan akun Google yang
sudah ada atau membuat akun Google baru.

2.    
Menyiapkan website atau landing page

Anda memerlukan website atau
landing page yang sesuai dengan produk atau jasa yang ingin Anda iklankan.
Website atau landing page tersebut harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
oleh Google Ads, seperti tidak melanggar kebijakan Google tentang konten dan
tidak mengandung malware.

3.    
Menentukan jenis kampanye iklan

Ada beberapa jenis kampanye iklan
di Google Ads, seperti Search Network, Display Network, Shopping, dan Video.
Anda perlu memilih jenis kampanye iklan yang paling sesuai dengan bisnis Anda.

4.    
Menentukan kata kunci

Anda perlu menentukan kata kunci
yang relevan dengan bisnis Anda agar iklan Anda muncul di hasil pencarian yang
tepat.

5.    
Menentukan target audiens

Anda perlu menentukan target
audiens Anda berdasarkan lokasi, bahasa, perilaku online, dan jenis perangkat
yang digunakan oleh pengguna.

6.    
Menentukan anggaran iklan

Anda perlu menentukan anggaran
iklan Anda dan menyesuaikannya agar sesuai dengan tujuan bisnis Anda.

7.    
Memahami cara mengukur kinerja iklan

Anda perlu memahami cara mengukur
kinerja iklan Anda agar dapat mengevaluasi apakah kampanye iklan Anda berhasil
atau tidak.

Selain itu, Anda perlu mematuhi kebijakan Google Ads yang
melarang iklan yang mengandung konten yang tidak pantas atau melanggar hukum,
seperti konten pornografi, narkoba, dan kekerasan. Jika melanggar kebijakan
ini, akun iklan Anda dapat diblokir atau dihentikan oleh Google Ads.

Dengan memenuhi syarat-syarat ini, Anda dapat memulai
kampanye iklan di Google Ads dan meningkatkan visibilitas dan penjualan bisnis
Anda secara online. Namun, penting untuk terus memantau kinerja iklan Anda dan
melakukan optimasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Berikut adalah contoh cara setting iklan di Google Ads agar
tertarget ke pasar Anda:

1.    
Identifikasi target pasar Anda

Ketahui siapa target pasar Anda,
apa yang mereka cari, dan bagaimana mereka mencari produk atau jasa yang Anda
tawarkan. Misalnya, jika bisnis Anda menjual produk kecantikan, maka target
pasar Anda adalah wanita yang peduli dengan penampilan.

2.    
Pilih jenis kampanye yang sesuai

Pilihlah jenis kampanye iklan
yang sesuai dengan bisnis Anda, seperti Search Network, Display Network,
Shopping, atau Video.

3.    
Tentukan kata kunci yang relevan

Gunakan kata kunci yang relevan
dengan bisnis Anda agar iklan Anda muncul di hasil pencarian yang tepat.
Misalnya, jika bisnis Anda adalah toko bunga online, gunakan kata kunci seperti
“jual bunga online” atau “toko bunga online”.

4.    
Atur penargetan geografis

Google Ads memungkinkan Anda
untuk menargetkan iklan Anda berdasarkan lokasi geografis. Pilihlah wilayah
target Anda, misalnya kota atau negara tertentu.

5.    
Tentukan demografi target Anda

Jika Anda memiliki pengetahuan
tentang demografi target pasar Anda, seperti usia dan jenis kelamin, Anda dapat
menggunakan fitur penargetan demografi Google Ads.

6.    
Gunakan fitur penargetan minat

Jika Anda ingin menargetkan
pengguna yang tertarik pada topik tertentu, gunakan fitur penargetan minat
Google Ads.

7.    
Gunakan fitur penargetan perilaku online

Google Ads juga menyediakan fitur
penargetan perilaku online, seperti pengguna yang sering mencari produk serupa
atau sering melakukan pembelian online.

8.    
Buat iklan yang menarik

Buatlah iklan Google Ads yang
menarik dengan headline yang jelas dan deskripsi singkat yang menjelaskan
manfaat produk atau jasa Anda.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, Anda dapat mengatur
iklan Google Ads yang lebih tertarget dan relevan dengan target pasar Anda.
Penting untuk terus memantau kinerja iklan Anda dan melakukan optimasi agar
dapat mencapai hasil yang lebih baik.

Dibawah ini contoh perhitungan anggaran beriklan dengan
modal 2 juta di Google Ads untuk bisnis jualan produk kecantikan
:

1.  Tentukan target market dan kata kunci yang
relevan

Misalnya, target market bisnis
Anda adalah wanita usia 18-35 tahun yang tertarik dengan produk kecantikan.
Kata kunci yang relevan bisa mencakup “produk kecantikan”,
“makeup”, “skincare”, dan sebagainya.

2.  Buat kampanye Google Ads

Buat kampanye di Google Ads
dengan memilih jaringan iklan yang tepat, yaitu “Search Network with
Display Select” atau “Search Network only”. Kemudian, buat
kelompok iklan yang relevan dengan kata kunci yang telah ditentukan.

3. Tentukan biaya per klik (CPC) yang diinginkan

CPC adalah biaya yang harus
dibayar setiap kali seseorang mengklik iklan Anda. Untuk memulai, Anda bisa
menentukan CPC rata-rata sebesar Rp 1.000 – Rp 1.500. Namun, hal ini tergantung
pada persaingan kata kunci di pasar yang Anda targetkan.

4. Hitung jumlah klik yang bisa didapatkan dengan
anggaran Rp 2 juta 

      Anggaplah rata-rata CPC iklan Anda adalah Rp 1.250, maka
dengan anggaran Rp 2 juta, Anda dapat memperoleh sekitar (Rp 2 juta
/ Rp 1.250) = 1.600 klik.

5. Tentukan konversi yang diharapkan

Konversi adalah tindakan yang
diharapkan dari pengguna setelah mengklik iklan Anda, seperti pembelian produk
atau mengisi formulir kontak. Tentukan persentase konversi yang diharapkan,
misalnya 5%.

6.  Hitung jumlah konversi yang diharapkan

Dengan angka klik sebanyak 1.600
dan persentase konversi 5%, maka jumlah konversi yang diharapkan adalah
sebanyak (1.600 x 5%) = 80.

7. Hitung biaya per konversi

 Biaya per konversi adalah biaya
yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu konversi. Dalam hal   ini, biaya per
konversi adalah (Rp 2 juta / 80) = Rp 25.000 .

Dengan begitu, dengan modal 2 juta rupiah di Google Ads
untuk bisnis jualan produk kecantikan, Anda dapat memperoleh sekitar 1.600 klik
dan 80 konversi dengan biaya per konversi sebesar Rp 25.000. Jika harga produk anda per item Rp. 125.000 maka perkiraan keuntungan yang diperoleh maksimal  (80* Rp.125.000) =  Rp. 10.000.000.  Kalaupun dari konversi itu goal 40 saja anda masih dapat  Rp. 5 juta. Dipotong biaya iklan 2 juta, total masih memperoleh keuntungan sebesar Rp 3 juta. 

Namun, perlu
diingat bahwa angka ini hanya perkiraan, dan hasilnya dapat bervariasi
tergantung pada berbagai faktor seperti persaingan pasar, kualitas iklan, dan
lain sebagainya.

Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh
pemula saat menjual produk di Google Ads:

1.    
Tidak melakukan riset kata kunci dengan benar

Pemula sering kali tidak
melakukan riset kata kunci dengan benar dan akhirnya memilih kata kunci yang
kurang relevan dengan produk mereka. Ini dapat menyebabkan kampanye iklan
mereka tidak efektif dan menghasilkan sedikit atau bahkan tidak ada konversi.

2.    
Tidak menargetkan audiens yang tepat

Salah satu kesalahan yang sering
dilakukan oleh pemula adalah tidak menargetkan audiens yang tepat. Mereka
mungkin memilih target yang terlalu luas atau terlalu sempit, sehingga iklan
mereka tidak efektif.

3.    
Tidak memanfaatkan opsi penawaran

Banyak pemula tidak memanfaatkan
opsi penawaran yang tersedia di Google Ads. Hal ini dapat menyebabkan biaya
iklan mereka menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya, atau membatasi
penayangan iklan mereka.

4.    
Tidak memanfaatkan fitur pengoptimalan

Pemula sering kali tidak
memanfaatkan fitur pengoptimalan yang tersedia di Google Ads. Ini dapat
menyebabkan kampanye mereka tidak mencapai potensi penuhnya.

5.    
Tidak melakukan pengujian A/B

Pengujian A/B sangat penting
untuk mengetahui apa yang bekerja dan apa yang tidak dalam kampanye iklan.
Banyak pemula tidak melakukan pengujian A/B ini, sehingga mereka kehilangan
kesempatan untuk meningkatkan kinerja iklan mereka.

6.    
Tidak memantau dan mengoptimalkan kampanye

Kampanye iklan harus terus
dimonitor dan dioptimalkan agar tetap efektif. Banyak pemula tidak melakukan
pemantauan dan pengoptimalan secara teratur, sehingga iklan mereka kehilangan
daya tarik dan efektivitasnya.

7.    
Tidak mengikuti praktik terbaik Google Ads

Google Ads memiliki banyak
praktik terbaik yang perlu diikuti untuk memaksimalkan kinerja kampanye iklan.
Pemula sering kali tidak mengikuti praktik terbaik ini, sehingga mengurangi
efektivitas kampanye iklan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *