Memilih Salah Satu Peluang Investasi Menarik di Bidang Kesehatan antara Franchise Apotek Ternama atau Membuka Apotek Atas Nama Sendiri

Diposting pada

        Investasi franchise di bidang kesehatan terutama apotek
memiliki prospek yang cerah di masa depan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan
kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebutuhan akan
obat-obatan yang semakin meningkat. Dalam beberapa tahun terakhir, industri kesehatan dan
farmasi terus tumbuh dengan pesat, dan hal ini diyakini akan terus berlanjut di
masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa investasi di bidang kesehatan memiliki
potensi yang besar untuk mendapatkan keuntungan yang baik.

Sementara itu, konsep franchise di bidang apotek juga
semakin populer karena memberikan keuntungan bagi para pemilik franchise untuk
memanfaatkan merek yang sudah dikenal dan sistem yang terbukti efektif. Hal ini
membantu meminimalkan risiko kegagalan bisnis dan meningkatkan peluang sukses.

Dengan demikian, investasi franchise di bidang kesehatan
terutama apotek di masa depan diprediksi akan terus menunjukkan pertumbuhan
yang positif dan menjadi pilihan yang menjanjikan bagi para investor.

Berikut ini adalah beberapa apotek di Indonesia yang membuka
franchise:

1.    Apotek K-24

Apotek K-24 merupakan jaringan apotek yang sangat populer di
Indonesia. Apotek ini membuka peluang bagi investor yang ingin memulai bisnis
di bidang farmasi dan kesehatan. Apotek K-24 menyediakan produk-produk farmasi
berkualitas dengan harga terjangkau, serta layanan konsultasi dan pemeriksaan
kesehatan gratis. Untuk membuka franchise Apotek K-24, investor diharuskan
memiliki modal awal sekitar Rp 1,5 miliar.

2.    Guardian

Guardian merupakan apotek yang berasal dari Malaysia dan
telah memiliki banyak cabang di Indonesia. Apotek ini menyediakan berbagai
produk kesehatan dan kecantikan, termasuk obat-obatan dan vitamin, perawatan
kulit dan rambut, serta kosmetik. Untuk membuka franchise Guardian, investor
diharuskan memiliki modal awal sekitar Rp 1 miliar.

3.    Kimia Farma

Kimia Farma adalah apotek pemerintah yang telah berdiri
sejak tahun 1817. Apotek ini memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia dan
menyediakan berbagai produk farmasi, alat kesehatan, dan kosmetik. Kimia Farma
juga menyediakan layanan konsultasi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan. Untuk
membuka franchise Kimia Farma, investor diharuskan memiliki modal awal sekitar
Rp 5 miliar.

4.    Century Healthcare

Century Healthcare merupakan apotek yang telah berdiri sejak
tahun 1997. Apotek ini menyediakan berbagai produk kesehatan dan kecantikan,
termasuk obat-obatan, vitamin, alat kesehatan, dan kosmetik. Century Healthcare
juga menyediakan layanan konsultasi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan. Untuk
membuka franchise Century Healthcare, investor diharuskan memiliki modal awal
sekitar Rp 1 miliar.

5.    Apotek Aneka

Apotek Aneka adalah jaringan apotek yang memiliki lebih dari
300 cabang di Indonesia. Apotek ini menawarkan produk-produk kesehatan dengan
harga terjangkau dan layanan konsultasi kesehatan. Untuk bergabung sebagai
franchise Apotek Aneka, modal awal yang dibutuhkan berkisar antara Rp 300 juta
hingga Rp 400 juta.

6.    Apotek Surya Farma

Apotek Surya Farma merupakan jaringan apotek yang telah
berdiri sejak tahun 1961. Apotek ini memiliki lebih dari 100 cabang di
Indonesia dan menawarkan berbagai produk farmasi dan kesehatan. Untuk bergabung
sebagai franchise Apotek Surya Farma, modal awal yang dibutuhkan adalah sekitar
Rp 200 juta hingga Rp 300 juta.

7.    Apotek Qolbu

Apotek Qolbu adalah jaringan apotek yang telah berdiri sejak
tahun 2012. Apotek ini menawarkan produk-produk kesehatan dan layanan
konsultasi kesehatan dengan harga terjangkau. Untuk bergabung sebagai franchise
Apotek Qolbu, modal awal yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 250 juta hingga Rp
350 juta.

8.    Apotek Mekar Sehat

Apotek Mekar Sehat adalah jaringan apotek yang memiliki
lebih dari 40 cabang di Indonesia. Apotek ini menawarkan berbagai produk
kesehatan dengan harga terjangkau dan layanan konsultasi kesehatan. Untuk
bergabung sebagai franchise Apotek Mekar Sehat, modal awal yang dibutuhkan
adalah sekitar Rp 300 juta hingga Rp 400 juta.

Itulah beberapa contoh apotek di Indonesia yang membuka
franchise, dan masih ada beberapa nama apoteik ternama lainnya. Semua apotek tersebut menawarkan produk dan layanan kesehatan yang
berkualitas dan memberikan peluang bisnis yang menjanjikan bagi investor yang
tertarik di bidang kesehatan dan farmasi.

    Investasi di bidang kesehatan dengan membuka apotik sendiripun memiliki prospek yang menjanjikan juga. Pasar kesehatan terus berkembang dan
permintaan akan obat-obatan dan produk kesehatan semakin tinggi. Dalam jangka
panjang, kebutuhan akan layanan kesehatan akan terus meningkat seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk dan perubahan gaya hidup yang memengaruhi
kesehatan. Hal ini membuat bisnis apotek tetap menjadi sektor yang menjanjikan
dan dapat memberikan keuntungan finansial yang besar.

Selain itu, pemerintah juga terus memperhatikan sektor
kesehatan dan menempatkan kesehatan sebagai salah satu prioritas pembangunan.
Hal ini tercermin dalam berbagai program pemerintah, seperti program jaminan
kesehatan nasional (JKN) yang mendorong masyarakat untuk mengakses layanan
kesehatan secara lebih terjangkau dan merata di seluruh Indonesia. Seiring
dengan program tersebut, kebutuhan akan obat-obatan dan produk kesehatan juga
semakin meningkat.

Namun, perlu diingat bahwa membuka apotik sendiri juga
memiliki risiko bisnis seperti persaingan yang ketat dengan apotik lain,
fluktuasi harga produk, dan peraturan yang ketat dalam industri farmasi. Oleh
karena itu, sebagai investor, kita harus melakukan riset pasar dan memiliki
strategi bisnis yang baik untuk memperoleh keuntungan dan mengurangi risiko
bisnis.

Mari kita bahas kedua investasi tersebut berikut kelebihan
dan kekurangan franchise apotek ternama atau membuka apotik atas nama sendiri.

Apotik Atas Nama Sendiri

Pertama kelebihan membuka apotik sendiri:

  • Kita dapat memiliki kendali penuh atas bisnis kita dan
    membuat keputusan-keputusan yang penting.
  • Kita juga dapat memilih produk yang akan dijual, menentukan
    harga, dan mengelola stok dengan lebih efektif.
  • Selain itu, membuka apotik sendiri juga dapat memberikan
    keuntungan finansial yang besar.
  • Membuka apotek sendiri memberikan kebebasan untuk mengambil
    keputusan tentang segala aspek bisnis, mulai dari lokasi, merek, layanan, dan
    persediaan produk.
  • Anda juga dapat menyesuaikan bisnis Anda dengan kondisi
    pasar lokal dan membangun merek sendiri.

Namun, ada juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, diantaranya:

  • Membuka apotik sendiri memerlukan investasi awal yang cukup
    besar dan membutuhkan banyak waktu dan upaya untuk mengurus bisnis tersebut.
  • Selain itu, sebagai pemilik apotik, kita juga harus memahami
    berbagai aturan dan regulasi yang berlaku di bidang farmasi, serta memastikan
    bahwa kita selalu menjual produk-produk yang aman dan berkualitas tinggi.
  • Memulai bisnis sendiri memerlukan modal yang lebih besar dan
    membutuhkan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang lebih luas tentang
    bisnis dan industri yang bersangkutan

Franchise Apotik Ternama

Kelebihan dari membuka franchise apotek ternama adalah

  • Kita
    dapat memanfaatkan merek dagang yang sudah terkenal dan terpercaya.
  • Selain
    itu, kita juga dapat memperoleh dukungan dan bantuan dari pemilik merek,
    seperti pelatihan, dukungan pemasaran, dan sumber daya lainnya. Hal ini
    dapat membantu mempermudah proses awal pembukaan dan mengurangi risiko
    kesalahan.
  • Sementara
    itu, bergabung dengan franchise apotek ternama memberikan keuntungan
    seperti dukungan dalam hal pelatihan, pemasaran, dan pengelolaan
    operasional.
  • Anda
    juga mendapatkan merek terkenal yang telah dikenal masyarakat dan dibangun
    oleh perusahaan franchise tersebut.

Akan tetapi ada juga beberapa kekurangan yang perlu
diperhatikan dalam membuka franchise apotek ternama, diantaranya:

  • Misalnya,
    biaya awal dan royalti bulanan yang harus dibayar kepada pemilik merek
    dapat cukup mahal.
  • Selain
    itu, kita juga harus mematuhi aturan dan prosedur yang ditetapkan oleh
    pemilik merek, dan tidak dapat membuat keputusan-keputusan yang signifikan
    secara mandiri dalam mengelola bisnis.
  • Terdapat
    keterbatasan dalam mengambil keputusan, seperti lokasi dan produk yang
    ditawarkan, dan juga biaya investasi yang lebih tinggi.
  • Terakhir,
    kita juga tidak dapat menjual produk-produk merek lain yang tidak terkait
    dengan merek franchise tersebut.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk membuka apotek
baru atas nama sendiri, di antaranya adalah:

1.    
Mempunyai izin praktek farmasi dari lembaga yang
berwenang.

2.    
Mempunyai modal usaha yang cukup untuk membeli
persediaan obat-obatan, perlengkapan apotek, dan membayar sewa tempat usaha.

3.    
Memiliki tempat usaha yang memenuhi persyaratan
seperti lokasi strategis dan memadai sesuai dengan ketentuan peraturan daerah
setempat.

4.    
Memiliki pengetahuan tentang farmakologi dan
ilmu kesehatan yang dibutuhkan untuk memberikan layanan yang berkualitas kepada
pelanggan.

5.    
Mendaftarkan apotek pada Dinas Kesehatan
setempat dan memenuhi segala persyaratan administratif yang diperlukan.

6.    
Memiliki izin usaha dan NPWP untuk memperoleh
kepercayaan dari pemasok obat dan layanan keuangan seperti bank dan asuransi.

7.    
Memiliki tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi
seperti apoteker atau asisten apoteker dengan sertifikasi yang valid.

8.    
Memastikan bahwa produk yang dijual adalah
obat-obatan yang telah memiliki ijin edar dari BPOM dan tidak kadaluarsa.

Syarat-syarat tersebut perlu dipenuhi untuk memastikan
apotek baru dapat beroperasi secara legal dan memberikan layanan yang aman dan
berkualitas kepada masyarakat. 

Berikut ini adalah cara
menghitung perkiraan keuntungan penjualan obat di apotik selama satu tahun
dengan anggaran awal 300 juta:

1.    
Tentukan biaya pengadaan obat selama satu tahun.
Misalnya, biaya pengadaan obat selama satu tahun adalah sebesar 150 juta.

2.    
Hitung total biaya operasional lainnya selama
satu tahun, seperti biaya sewa tempat, biaya listrik dan air, biaya perizinan
dan dokumen, serta biaya gaji karyawan. Misalnya, total biaya operasional
lainnya selama satu tahun adalah sebesar 200 juta.

3.    
Hitung total biaya yang dikeluarkan selama satu
tahun dengan cara menjumlahkan biaya pengadaan obat dengan total biaya
operasional lainnya, yaitu: 150 juta + 200 juta = 350 juta
.

4.    
Tentukan persentase keuntungan yang ingin
didapatkan. Misalnya, kita ingin memperoleh keuntungan sebesar 20% dari harga
pokok barang.

5.    
Hitung harga pokok barang untuk seluruh
persediaan obat di apotik, yaitu 300 juta + biaya pengadaan obat selama satu
tahun, yaitu 150 juta, sehingga total harga pokok barang adalah 450 juta.

6.    
Tentukan harga jual untuk setiap obat dengan
cara menambahkan markup sesuai dengan persentase keuntungan yang diinginkan.
Misalnya, markup yang diinginkan adalah 50%, maka harga jual untuk setiap obat
adalah 1,5 x harga pokok barang.

7.    
Hitung total keuntungan dari penjualan obat
selama satu tahun. Misalnya, jika harga jual setiap obat adalah 1,5 kali harga
pokok barang, maka total penjualan obat selama satu tahun adalah 450 juta x 1,5
= 675 juta.
Dengan demikian, total keuntungan dari penjualan obat selama satu
tahun adalah 675 juta – 350 juta = 325 juta.

Jadi, berdasarkan perhitungan di atas, perkiraan keuntungan
penjualan obat di apotik selama satu tahun dengan anggaran awal 300 juta adalah
sekitar 325 juta. Namun, perlu diingat bahwa perhitungan ini hanyalah perkiraan
dan hasil aktual dapat berbeda tergantung pada berbagai faktor seperti
persaingan, permintaan pasar, biaya operasional lainnya, dan peraturan yang
berkaitan dengan industri farmasi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan
riset pasar dan perencanaan bisnis yang matang sebelum memulai investasi di
bidang ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *