Berawal dari keluhan warga Solo soal pengurusan surat menyurat
di kantor pemerintahan kota Solo dimana awalnya pada hari Sabtu dan Minggu itu tutup dan di hari Jumat
hanya buka sampai jam 11 siang. Sedangkan mereka sebagai karyawan harus
mengatur waktu untuk mengurus dokumen-dokumen ke pemerintah. Tweet warga
tersebut ditujukan ke akun twitter ditujukan kepada akun Walikota Solo Gibran
Rakabuming dan Pemkot Solo.
Aduan ini ditanggapi oleh bagian organisasi Sekda Pemkot
Solo. Intinya menegaskan soal pengaturan jam kerja di lingkungan Pemkot Solo. Namun,
tiba-tiba jawaban dari Pemkot Solo tersebut langsung ditanggapi langsung oleh
Gibran Rakabuming Walikota Solo. Isinya Gibran tidak suka cara Sekda Solo
menjawab keluhan warga “Tidak Solutif sama sekali”. Gibran juga mengatakan
bakal mengurus semuanya sendiri.
Selang hampir satu hari tiba-tiba ada balasan tweet lagi dari
pemkot solo soal keluhan netizen dan tanggapan dari Gibran Rakabuming Walikota
Solo, dengan memberikan informasi terbaru tentang layanan offline setiap hari
Sabtu mulai jam.07.00 dan hari Minggu jam 06.00 setelah Car Free Day.
Beragam tanggapan menarik, positif, lucu, dan juga kejutan dari
netizen-netizen tentang percakapan via tweet menanggapi jawaban dari akun
Pemkot Solo tersebut.
Gibran
Rakabuming memang sangat aktif di sosial media. Ia sering berinteraksi dengan warga Solo melalui berbagai platform media sosial seperti Twitter, Instagram,
dan Facebook. Melalui akun-akun resmi miliknya, Gibran membagikan berita,
informasi terkini, serta program-program yang sedang ia jalankan sebagai Walikota
Solo. Selain itu, ia juga menggunakan media sosial untuk mendengarkan masukan
dari masyarakat dan menjawab pertanyaan serta keluhan yang diajukan oleh warga.
Dengan adanya keaktifan Gibran di sosial media, dia dapat menjalin komunikasi
yang lebih dekat dan terbuka dengan publik serta memperkuat keterlibatannya
dalam mengelola pemerintahan kota Solo.
