Iran menuduh Israel berada di balik ledakan di Kerman. Israel sendiri tidak mengomentari tuduhan tersebut.
“Kami mengingatkan Israel bahwa mereka akan membayar harga yang sangat mahal jika mereka berani melakukan kesalahan lagi,” kata IRGC dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, IRGC juga memperingatkan pasukan AS di Irak dan Suriah untuk tidak mendukung kelompok teroris, jika tidak akan menghadapi serangan serupa.
Sebelumnya, pada Minggu (14/1), IRGC juga meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer AS di Irak. Serangan ini dilakukan sebagai pembalasan atas serangan drone AS yang menewaskan Soleimani.
AS sendiri telah menarik sebagian besar pasukannya dari Irak, tetapi masih mempertahankan pangkalan-pangkalan militer di negara itu.
Israel, yang bersekutu dengan AS, telah lama dituduh oleh Iran sebagai dalang di balik serangan terhadap pasukan dan ilmuwan Iran.
Israel tidak pernah mengomentari tuduhan tersebut. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengatakan bahwa Israel akan melakukan apa pun untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir.
Iran sendiri telah menegaskan bahwa program nuklir mereka adalah untuk tujuan damai. Namun, banyak negara dan badan intelijen yang tidak percaya dengan klaim tersebut.
AS sendiri telah menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Iran yang dicapai pada 2021. AS menuduh Iran telah melanggar perjanjian tersebut dengan memperkaya uranium di atas batas yang ditentukan.
Iran sendiri membantah tuduhan tersebut dan malah menuduh AS yang telah melanggar perjanjian tersebut.