JAKARTA – Samsung Electronics Indonesia untuk pertama kalinya menggunakan dua chipset yang berbeda di jajaran HP flagship mereka: Samsung Galaxy S24 Ultra, Galaxy S24+, dan Galaxy S24. Sebelumnya, mereka selalu memakai chipset yang sama di lini produk Galaxy S. Namun, di Galaxy S22, Samsung memilih menggunakan Snapdragon 8 Gen 1, alih-alih Exynos 2200. Ini untuk pertama kalinya selama bertahun-tahun Indonesia selalu kebagian Galaxy S series versi Exynos. Sementara itu, di Galaxy S23 Samsung memakai Snapdragon 8 Gen 2 yang merupakan prosesor HP paling premium dari Qualcomm saat ini. Namun, di Galaxy S24, Samsung menggunakan 2 tipe chipset sekaligus. Khusus untuk Samsung Galaxy S24 Ultra, chipset yang digunakan adalah Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy yang memang dirancang oleh Qualcomm untuk mengoptimalkan Generative AI. Sedangkan, Galaxy S24+ dan Galaxy S24 sendiri menggunakan chipset Exynos 2400. MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia Verry Octavianus menyebut, pengguna tidak perlu khawatir karena semua varian HP akan mendapatkan fitur Galaxy AI yang sama. “Fitur AI dari Galaxy S24 Ultra, S24+, dan S24 tidak ada perbedaan. Sama saja,” beber Verry. Alasan Samsung memutuskan menggunakan 2 jenis chipset berbeda adalah karena permintaan dari konsumen. Hal ini untuk memberikan pilihan langsung kepada konsumen dan mereka dapat memilih mana yang sesuai dan paling cocok. Alasan kedua adalah karena ketersediaan chip di Asia Tenggara. Menurut Verry, pihak Samsung sangat mendengarkan permintaan konsumen, salah satunya keputusan untuk tidak lagi memakai memori 128 GB. Semua Galaxy S24 series menggunakan ROM minimum 256 GB karena permintaan konsumen. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada konsumen. Namun, Verry juga menyebut bahwa pihaknya sangat mendengarkan permintaan konsumen.
