Jakarta – Para bos teknologi kini sedang menghadapi masalah baru terkait dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Selain harus berhadapan dengan kemungkinan AI menggantikan pekerjaan manusia, mereka juga masih bingung bagaimana cara menghasilkan uang dari teknologi canggih tersebut.
Fenomena ini terlihat jelas dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang baru-baru ini diselenggarakan. Banyak bos teknologi yang masih mencari cara untuk mengubah teknologi AI menjadi sumber pendapatan bagi perusahaan mereka.
Pada tahun lalu, banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi AI. Hal ini dimulai saat ChatGPT dirilis pada November 2022 dan dengan cepat mendapatkan ratusan pengguna.
CEO Microsoft, Satya Nadella, mengungkapkan bahwa teknologi AI dapat meningkatkan produktivitas dan mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan yang ada. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, banyak perusahaan yang mulai mempertanyakan nilai dari teknologi canggih ini.
“Semua orang dapat membangun demo yang keren, tapi di mana nilai yang sebenarnya?” kata CEO Cloudflare, Matthew Prince, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (18/1/2024).
Salah satu solusi yang diungkapkan oleh CEO Cohere, Aidan Gomez, adalah dengan memanfaatkan teknologi AI di sektor penjualan. Menurutnya, AI dapat membantu meningkatkan produktivitas tim penjualan dan otomatisasi proses penjualan.
“Ini akan sangat berguna di sisi penjualan dan dapat membuat tim penjualan lebih produktif,” ungkapnya.
Namun, sektor kesehatan akan menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mencari pendapatan dari teknologi AI. Otomatisasi yang ditawarkan oleh AI tidak dapat dibuat dengan mudah, karena dapat membahayakan nyawa manusia.
“Kita harus berfokus untuk membantu manusia, bukan menggantikan dokter dengan chatbot,” kata Gomez.
Artikel Selanjutnya Video: Berbahaya! Manusia Bisa Dikalahkan AI, Ada Solusinya?