“Wall Street Welcomes Green Start as Mighty Dollar Takes a Dip”

Diposting pada

Jakarta – Para pelaku pasar tampaknya sangat antusias menyambut awal tahun 2024. Tiga indeks acuan bursa Wall Street pada perdagangan Jumat malam (19/1/2024) atau Jumat dini hari (20/1/2024) dibuka dengan kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan ini dipicu oleh dolar AS yang mulai melandai serta dorongan dari sejumlah saham kapitalisasi jumbo yang terus menguat.

Nasdaq Composite membuka penguatan paling tinggi sebesar 0,44% atau setara 66,73 poin ke posisi 15.122,38. Kemudian disusul, S&P 500 yang menguat 15,34 poin atau 0,32% menuju 4.796,28, sementara Dow Jones Industrial Average Index (DJI) naik 0,28% atau 103,89 poin ke 37.572,50.

Penguatan yang terjadi pada pembukaan pasar ini diduga dipengaruhi oleh tekanan indeks dolar AS yang mulai melandai. Pada pukul 21.45 WIB, indeks dolar AS (DXY) berada di posisi 103,46, yang lebih rendah dari penutupan sebelumnya di level 103,54.

Melihat dolar AS yang mulai melemah, para pelaku pasar mulai merespon pelonggaran kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang akan berlangsung pada tahun ini. Meskipun prospek pemangkasan suku bunga bisa lebih lama dari perkiraan awal, namun kejelasan semakin nampak setelah Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic menyampaikan pidato mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga AS akan dimulai pada kuartal ketiga mendatang.

Hal ini memberikan sedikit kejelasan bagi pasar, meskipun kondisi pasar tenaga kerja masih ketat dan inflasi masih memanas. Namun, sentimen pasar ke depan masih akan dipengaruhi oleh respon kebijakan the Fed terhadap data ekonomi yang akan dirilis, terutama pada pertemuan akhir Januari ini.

Di sisi lain, saham-saham mega cap juga turut mempengaruhi gerak wall street pada hari ini. Saham Microsoft (MSFT) dan Apple (AAPL) menguat masing-masing sebesar 0,30% dan 0,50%. Sedangkan saham kapitalisasi pasar jumbo lainnya seperti Nvidia (NVDA), META Platform (META), dan Alphabet (GOOG) juga mengalami kenaikan sekitar 1%.

Dengan demikian, para pelaku pasar dapat menantikan perkembangan lebih lanjut pada rapat The Fed yang akan datang. CNBC INDONESIA RESEARCH akan terus memantau dan memberikan informasi terkini mengenai perkembangan pasar keuangan global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *