Jakarta – Seiring berjalan nya masa kampanye Pemilu 2024, pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, telah memperkenalkan salah satu program andalan mereka yang dijanjikan akan memberikan makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah pada tanggal 28 November 2023 mendatang.
Program tersebut menuai berbagai tanggapan dari masyarakat. Bahkan, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, turut memberikan kritik terhadap program tersebut yang diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp 400 triliun.
1. Program Dinilai Tidak Efektif Atasi Stunting
Anies menilai bahwa program tersebut tidak akan efektif dalam menangani kasus stunting pada anak. Menurutnya, masalah stunting tidak dapat diselesaikan hanya dengan memberikan makan siang kepada anak-anak di sekolah. Sebab, penanganan stunting harus dimulai sejak dini, terutama pada ibu hamil dan anak usia dini. Hal ini dikarenakan stunting dapat berdampak pada tumbuh kembang anak seumur hidup. Oleh karena itu, Anies menilai bahwa program makan siang dan susu gratis tersebut sudah terlambat untuk menangani kasus stunting.
2. Program Dinilai Tidak Memperhatikan Kebutuhan Anak Indonesia
Selain itu, Anies juga mengkritik program pembagian susu gratis. Ia menilai bahwa banyak anak di Indonesia mengalami intoleransi laktosa, sehingga tidak semua anak dapat memperoleh nutrisi yang dibutuhkan melalui susu. Anies juga menyarankan agar pemerintah lebih memperhatikan sumber pangan dari laut, seperti ikan, yang dapat diakses dengan mudah dan harganya terjangkau.
3. Imunisasi dan Pola Asuh Juga Perlu Diperhatikan
Anies juga menekankan pentingnya program imunisasi dan pola asuh yang tepat dalam mencegah kasus stunting. Ia juga menyarankan agar pemerintah pusat memberikan panduan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan anak usia dini yang dapat dikelola di daerah. Selain itu, Anies juga menekankan pentingnya mengenalkan anak-anak Indonesia pada makanan sehat yang diproduksi dalam negeri, sehingga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor.
Dalam hal ini, Hasto Kristiyanto, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, juga turut memberikan kritik terhadap program makan siang dan susu gratis yang dijanjikan oleh paslon nomor urut 2. Menurutnya, program tersebut tidak menyelesaikan masalah yang sebenarnya, yaitu kurangnya akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas.