Petinggi-Petinggi Dunia Ramai-Ramai Meramalkan Kemenangan Trump di Pemilihan Presiden AS 2024, Berkumpul di Davos

Diposting pada

“Davos, Swiss – Donald Trump diprediksi akan terpilih kembali sebagai Presiden AS dalam pemilihan umum yang akan diadakan pada akhir tahun ini di Negeri Paman Sam. Prediksi ini mulai bermunculan dalam diskusi-diskusi pribadi para pemimpin bisnis dan politik di World Economic Forum (WEF).

Menurut laporan DealBook The New York Times, meskipun para pemimpin bisnis global yang berkumpul di Davos belum berani memprediksi pemenang pemilihan presiden AS mendatang secara terbuka, namun dalam percakapan pribadi dengan para eksekutif, mereka memberikan jawaban yang lebih tegas: Trump diprediksi akan menang dan meskipun banyak yang khawatir akan hal tersebut, para petinggi dunia tersebut pasrah dan tidak dapat berbuat apa-apa.

Prediksi kemenangan Trump didasarkan pada berbagai faktor, termasuk lanskap opini publik dan kondisi ekonomi, sosial, dan politik di AS. Seorang bankir senior bahkan mengatakan bahwa hanya perlu melihat hasil jajak pendapat untuk mengetahui bahwa Trump berada di jalur yang tepat untuk menang.

Meskipun demikian, ada juga yang berpendapat bahwa tidak boleh mengabaikan keberhasilan Trump dalam beberapa kebijakan, seperti terkait NATO, imigrasi, dan hubungannya dengan Tiongkok. Bahkan, bankir nomor satu dunia, Jamie Dimon dari JPMorgan Chase, menyatakan bahwa tidak hanya fokus pada hal-hal negatif dari Trump adalah sebuah kesalahan.

Namun, teriakan dari Davos sering kali memprediksi hal yang salah. Forum tersebut bahkan dianggap sebagai kontra-indikator terhadap apa yang akan terjadi, sehingga ekspektasi mereka dapat menjadi pertanda baik bagi rival Trump dari Partai Republik atau bahkan Joe Biden.

Sebagai contoh, pada tahun 2016, konsensus Davos adalah bahwa Hillary Clinton akan mengalahkan Trump, namun ternyata sebaliknya yang terjadi. Begitu juga pada tahun 2020, pandangan umum adalah bahwa perekonomian AS akan terus berkembang, namun hanya beberapa bulan setelahnya pandemi melanda.

Sejarah telah membuktikan bahwa konsensus Davos sering kali salah. Sehingga, ada yang berpendapat bahwa kehadiran Trump di Davos pada tahun lalu merupakan hal yang baik, karena konsensus Davos biasanya tidak akurat. Namun, tetap saja, kita harus menunggu hasil pemilihan umum AS nanti untuk mengetahui siapa yang akan menjadi Presiden selanjutnya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *