JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat dirumorkan akan mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Jika hal tersebut terjadi, banyak pihak yang khawatir akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Namun, menurut analisis dari Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita, pengunduran diri Sri Mulyani dapat berdampak pada investasi asing di Indonesia, karena kepercayaan yang dimiliki oleh investor terhadap Sri Mulyani yang dianggap kredibel. Namun, Ronny juga meyakini bahwa Sri Mulyani akan tetap berkomitmen untuk menyelesaikan masa tugasnya hingga akhir kepemimpinan Presiden Jokowi.
Menanggapi isu tersebut, Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai bahwa jika Sri Mulyani benar-benar mengundurkan diri, akan ada sentimen negatif terutama di pasar keuangan yang merespon pergantian tersebut. Investor akan mempertanyakan keberlanjutan kebijakan investasi, karena khawatir pengganti Sri Mulyani akan mengubah kebijakan yang sudah ada. Namun, Sri Mulyani sendiri telah membantah kabar tersebut dan masih aktif dalam rapat internal dan diskusi dengan jajaran pimpinan Kementerian Keuangan.
Dalam rapat tersebut, terdapat tiga isu yang dibahas, yaitu transformasi dukungan manajemen, penerimaan, dan belanja serta perbendaharaan kekayaan negara dan risiko. Dengan demikian, Sri Mulyani tetap fokus pada tugasnya sebagai Menteri Keuangan dan tidak terpengaruh oleh kontestasi politik yang sedang berkembang.