Ternyata Ini Borok Tanah Abang Menyebabkan Pembeli Mengalami Keborokan dan Melarikan Diri

Diposting pada

Jakarta – Pasar Tanah Abang, Jakarta yang dahulunya menjadi pusat grosir yang murah dan lengkap, kini mengalami nasib yang berbeda. Pasar yang dibangun sejak era Hindia Belanda ini dulunya sempat menjadi pusat tekstil dan fesyen terbesar di Asia Tenggara, namun saat ini situasinya berubah drastis.

Popularitas pasar Tanah Abang kini meredup dan sepi pembeli, hal ini disebabkan oleh persaingan yang kencang dengan e-commerce. Pada akhir 2023 lalu, tim CNBC Indonesia Research menemukan beberapa fakta menarik yang terjadi di pasar Tanah Abang.

Salah satu fakta yang ditemukan adalah mayoritas toko di Tanah Abang sudah memiliki akun e-commerce dan media sosial seperti Shopee, Tokopedia, Instagram, Tiktok, dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa penjual di Tanah Abang juga ikut beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan ikut menjual secara online.

Namun, hal ini juga menimbulkan beberapa masalah, terutama dalam persaingan harga yang dinilai tidak masuk akal. Beberapa penjual mengeluhkan bahwa harga di e-commerce jauh lebih murah dibandingkan harga produksi mereka sendiri.

Contohnya, ada kebaya brokat dan rok batik yang dijual dengan harga Rp160.000 per set, namun di e-commerce bisa didapatkan dengan harga Rp130.000 atau bahkan lebih murah. Hal ini membuat konsumen lebih memilih untuk berbelanja secara online karena lebih murah dan fleksibel.

Selain itu, pasar Tanah Abang juga dikabarkan sepi pembeli karena masalah parkir yang terjadi. Banyak oknum yang memungut biaya parkir yang tidak masuk akal, seperti parkir mobil sebesar Rp50.000 dan motor sebesar Rp20.000. Hal ini membuat konsumen merasa tidak nyaman dan lebih memilih untuk berbelanja di tempat lain.

Masalah parkir ini seharusnya menjadi prioritas yang harus segera diselesaikan agar konsumen kembali merasa nyaman berbelanja di pasar Tanah Abang. Diperlukan kerjasama dari pelaku usaha dan manajemen pasar untuk menciptakan fasilitas yang lebih efektif dan efisien serta meningkatkan kenyamanan pelanggan.

Demikianlah situasi terkini pasar Tanah Abang yang kini sepi pembeli. Semoga dengan kerjasama dan upaya yang dilakukan, pasar ini dapat kembali menjadi primadona masyarakat dan meningkatkan perekonomian di sekitar wilayahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *