“Generasi Muda Tak Bergantung pada Dinasti dan Nepotisme, Tegaskan Cak Imin: Perilaku Prasejarah yang Tak Layak!”

Diposting pada

“Cawapres nomor satu, Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin mengungkapkan bahwa seorang pemuda harus dihargai dari perilakunya, tidak hanya dari usianya. Ia mencontohkan bahwa mereka seharusnya tidak mengandalkan nepotisme dan dinasti yang sudah ketinggalan zaman.

Hal tersebut disampaikannya saat acara deklarasi Relawan Kaula Muda Nusantara (Rekan) AMIN di Warung Jati Timur, Pancoran, Jakarta Selatan pada hari Minggu (28/1/2024).

Cak Imin Sindir Balik Luhut? Sebut Sosok Opa-opa Bantu Orang Lain setelah Debat Cawapres

Timnas Indonesia vs Australia, Begini Tebakan Skor Gibran!

Menurut Cak Imin, anak muda yang masih mengandalkan nepotisme dan dinasti adalah perilaku yang sudah ketinggalan zaman. Ia menambahkan bahwa sikap tersebut merupakan hal yang sudah terjadi di era terdahulu.

Dalam gambar yang diunggahnya, terlihat Cak Imin saat berkampanye di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, pada hari Jumat (26/1/2024). (Suara.com/Putu Yonata Udawananda)

“Jangan mengaku sebagai pemuda namun memiliki perilaku yang ketinggalan zaman, mengandalkan nepotisme dan dinasti yang tidak mampu,” ujar Cak Imin.

Sri Mulyani Siap Mundur, Menteri Ekonomi Jokowi yang Paling Punya Kredibilitas

Risaukan Ini saat 14 Februari, Prabowo ke Pendukung: Sesudah Nyoblos, Jangan Pulang!

Pesanan Bus Kampanye AMIN Dibatalkan Mendadak, Said Didu Duga Ada Tekanan

Cak Imin juga menambahkan bahwa anak muda yang masih mengandalkan nepotisme tidak mencerminkan sikap yang sesuai dengan nilai demokrasi yang dianut oleh Indonesia saat ini.

Meskipun demikian, Cak Imin tidak menyebut secara rinci siapa yang ia sindir dalam pernyataannya tersebut.

“Dinasti dan nepotisme merupakan perilaku politik yang sudah ketinggalan zaman, bahkan sudah ada sejak zaman kerajaan. Hal ini bertentangan dengan demokrasi,” tambahnya.

Ia juga menyebut bahwa timnya di Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN) juga terdiri dari anak muda. Namun, mereka tidak mengandalkan nepotisme dan siap berjuang keras dari bawah.

“Alhamdulillah, saya bertemu dengan rekan-rekan muda yang berani mengambil risiko untuk bergabung dengan AMIN dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan mendukung perjuangan politik yang sesuai dengan demokrasi kita,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *