Jakarta – Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengungkapkan bahwa pasukan Israel akan segera melakukan aksi di dekat perbatasan utara Lebanon. Hal ini terjadi ketika ketegangan semakin meningkat di tengah perang antara Israel dan Hamas di Gaza.
Gallant mengatakan kepada pasukan yang berada di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza yang terkepung bahwa pasukan lain sedang dikerahkan ke utara Israel. Dia juga menambahkan bahwa pasukan cadangan akan dikerahkan secara bertahap untuk mempersiapkan dan bersiap menghadapi operasi di masa depan.
Sejak pecahnya perang antara Hamas dan Israel, hampir setiap hari terjadi baku tembak di perbatasan Lebanon-Israel antara tentara Israel dan gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, sekutu Hamas. Hizbullah sendiri mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap posisi tentara Israel di dekat perbatasan.
Sementara itu, Panglima militer Israel Herzi Halevi mengatakan bahwa kemungkinan perang di perbatasan utara menjadi lebih tinggi. Namun, Gallant mengatakan bahwa militan Gaza kehabisan pasokan dan amunisi, namun perang melawan Hamas “akan memakan waktu berbulan-bulan”.
Dengan demikian, situasi di perbatasan utara Israel dengan Lebanon masih tetap tegang dan perang bisa terjadi kapan saja. Hal ini membuat para pasukan di perbatasan harus selalu siap menghadapi ancaman yang ada.