Jakarta – Pasar otomotif Indonesia kini diramaikan dengan kehadiran motor bergaya retro. Yamaha dan Honda telah merilis produk matic retro mereka, yaitu Grand Filano dan Stylo 160. Namun, Suzuki juga memiliki motor serupa, yaitu Saluto 125 yang telah dipasarkan di Taiwan.
Saluto 125 dikabarkan akan menjadi pesaing bagi Grand Filano dan calon matic retro dari Honda. Namun, Yohei Shinozaki selaku Marketing Director Division Head Sales & Marketing 2 Wheels PT Suzuki Indomobil Sales membantah hal tersebut. Ia mengungkapkan bahwa Suzuki tidak berencana untuk memasarkan Saluto 125 di Indonesia.
“Mohon maaf, Saluto tidak akan hadir di sini. Motor ini dibuat khusus untuk pasar Taiwan dan tidak cocok untuk negara lain, mulai dari fitur hingga emisinya,” ujar Shinozaki pada Senin, 29 Januari 2024 di Cikarang.
Selain itu, Suzuki juga menilai bahwa harga dan pajak yang dikenakan akan terlalu mahal bagi konsumen Indonesia jika Saluto 125 diimpor. “Jika kami impor, kemungkinan harga jualnya akan mencapai Rp 60 jutaan hingga Rp 70 jutaan di Indonesia. Padahal di Taiwan, harga motor ini sekitar Rp 40 jutaan,” tambah Shinozaki.
Meskipun memiliki mesin 124 cc dengan tenaga 9,26 tk pada 7.000 rpm dan torsi 10 Nm pada 6.000 rpm, Saluto 125 tidak akan hadir di Indonesia. Motor ini juga dilengkapi dengan ban depan dan belakang berukuran 10 inci serta tangki bahan bakar berkapasitas 5,5 liter. Suzuki juga mengklaim bahwa motor ini memiliki efisiensi bahan bakar mencapai 62,21 km per liter.
Suzuki memutuskan untuk tidak bersaing di kelas motor matik dengan Yamaha NMax dan Honda PCX. Hal ini dikarenakan Suzuki menganggap bahwa Saluto 125 tidak cocok untuk pasar Indonesia dan akan terlalu mahal jika diimpor. Bagi pembaca yang ingin berdiskusi lebih lanjut mengenai artikel ini, dapat bergabung di membership.tempo.co/komunitas dan memilih grup GoOto.