Jakarta – Mahfud MD telah menunjukkan peran yang sangat besar dalam mengejar tagihan ke debitur dan obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Mahfud berhasil mengembalikan uang sebesar Rp35,8 triliun ke kas negara.
“Kami yang sebelumnya hampir kehilangan uang lebih dari Rp111 triliun, sekarang berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp35,8 triliun selama 1,5 tahun. Sisanya sudah kami petakan dan akan terus ditagih,” ujar Mahfud di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Mahfud MD secara resmi telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Skandal BLBI dimulai ketika Bank Indonesia memberikan dana sebesar Rp147,7 triliun kepada 48 bank yang hampir bangkrut akibat krisis ekonomi 1998. Para obligor seharusnya mengembalikan seluruh dana BLBI, namun kenyataannya hanya sedikit yang membayarnya.
Pada tahun 2021, pemerintah Presiden Jokowi membuka kembali kasus BLBI dan menunjukkan keseriusannya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2021 tentang Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI. Mahfud MD, yang saat ini menjadi calon wakil presiden nomor urut 3, ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengarah Satgas dan bertugas untuk mengumpulkan kembali aset negara.
Satgas yang dipimpin oleh Mahfud memiliki tugas utama untuk menagih utang dari para orang kaya untuk negara. Saat memulai tugasnya, Satgas telah memiliki daftar nama obligor dan debitur BLBI dengan total tagihan sebesar Rp110,45 triliun.
Secara perlahan namun pasti, Satgas yang dipimpin oleh Mahfud mulai menyisir aset-aset konglomerat yang selama ini sulit dijangkau. Salah satu debitur yang menjadi target Satgas adalah Hutomo Mandala Putra alias Tommy Suharto.
Satgas memperkirakan bahwa anak dari mantan Presiden Suharto ini memiliki hutang BLBI sebesar Rp2,61 triliun. Untuk membayarnya, Satgas BLBI menyita beberapa aset milik Tommy, termasuk 4 tanah milik PT Timor Putera Nasional yang kemudian dilelang untuk dimasukkan ke kas negara.
Tommy bukan satu-satunya konglomerat yang asetnya disita oleh Satgas BLBI. Pada awal tahun 2023, Satgas BLBI kembali melakukan aksi dengan menyita tanah seluas 241.170 meter persegi di kawasan Meruya, Jakarta Barat, dengan nilai sebesar Rp1 triliun. Aset tersebut adalah milik PT Intercon Enterprises yang berasal dari Barang Jaminan Diambil Alih (BJDA) eks Bank Tamara dan dianggap sebagai pengurang kewajiban Bank Tamara oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Hingga akhir tahun 2023, Satgas telah berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp34,6 triliun sebagai pembayaran atas utang BLBI. Namun, Mahfud menyadari bahwa jumlah tersebut masih jauh dari target yang mencapai Rp114 triliun.
Karena itu, menjelang akhir masa tugasnya, Mahfud meminta agar masa kerja Satgas BLBI diperpanjang. Perpanjangan ini bertujuan untuk mengumpulkan lebih banyak aset yang dapat disita oleh negara.
Mahfud MD secara resmi telah menyampaikan surat pengunduran diri atas jabatan sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).