“Kabar gembira datang dari kelompok milisi Hamas di Gaza, Palestina. Setelah berbulan-bulan pertempuran dengan Israel, Hamas memberikan konfirmasi awal yang positif terhadap penghentian pertempuran sementara. Mediator dari Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir telah bertemu dengan pejabat intelijen Israel di Paris pada hari Minggu untuk membahas jeda enam minggu dalam perang dan pertukaran sandera-tahanan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, mengatakan bahwa pihak Israel telah menyetujui usulan tersebut dan Hamas memberikan konfirmasi awal yang positif. Meski masih ada jalan yang sulit ke depan, Ansari optimis bahwa kedua belah pihak akan menyetujui premis yang akan mengarah pada jeda berikutnya.
Sebelumnya, Qatar telah berhasil memediasi jeda satu minggu dalam pertempuran yang dimulai pada bulan November. Dengan pembebasan sejumlah sandera dan bantuan yang dapat masuk ke Gaza, jeda tersebut berhasil dilakukan. Sumber Hamas mengatakan bahwa rencana tiga tahap akan dimulai dengan penghentian pertempuran selama enam minggu, diikuti dengan pertukaran sandera-tahanan dan pembangunan kembali Gaza.
Meski demikian, ada sumber yang mengatakan bahwa masih belum ada kesepakatan mengenai proposal tersebut. Namun, pemimpin Hamas yang berbasis di Qatar, Ismail Haniyeh, diperkirakan akan melakukan pembicaraan di Kairo pada hari Kamis atau Jumat mengenai usulan gencatan senjata.
Serangan Israel ke wilayah Gaza telah menewaskan ribuan orang, sebagian besar warga sipil. Dengan adanya kabar penghentian pertempuran sementara, diharapkan akan ada sedikit lega bagi warga Gaza yang selama ini hidup dalam ketakutan. Namun, masih perlu dilakukan negosiasi lebih lanjut untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.”