15 mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersiap untuk kembali beraksi menjelang Pemilu 2024.
Salah satu di antara mereka, Laode M Syarief, mengatakan bahwa mereka akan “turun gunung” untuk mengingatkan Presiden Joko Widodo dan para penyelenggara negara lainnya.
“Kami merasa harus keluar dari keterdiaman kami dan mengungkapkan pesan ini karena semakin dekatnya Pemilu 2024, semakin banyak penyelewengan dan penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi. Kami sebagai orang tua, meskipun kami masih muda, merasa tidak bisa lagi hanya diam melihat kondisi seperti ini. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengeluarkan pernyataan ini,” kata Laode pada Senin (5/1/2024).
Dalam pesan tersebut, mereka mengingatkan Jokowi dan para penyelenggara negara untuk tetap memegang teguh standar moral dan etika dalam menjalankan tugas mereka.
Mereka juga menyoroti bahwa rezim Jokowi semakin kehilangan arah moral dan etika menjelang Pemilu 2024.
Oleh karena itu, mereka meminta agar Jokowi dan para penyelenggara negara menghindari konflik kepentingan, menyalurkan bantuan sosial dengan tepat, dan memperkuat upaya pemberantasan korupsi.
“Pesan ini tidak hanya ditujukan kepada pemerintahan saat ini, tetapi juga kepada pemerintahan yang akan datang,” kata Laode.
“Pak Erry tadi dengan jelas menyatakan bahwa presiden yang harus kita pilih adalah presiden yang bersedia menjadi panglima dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi,” tambahnya.
15 mantan pimpinan KPK periode 2003-2019 yang memberikan pesan kepada Jokowi dan para penyelenggara negara adalah Taufiequrachman Ruki, Erry Riyana Hardjapamekas, Amien Sunaryadi, M Busyro Muqodas, Abraham Samad, Chandra M Hamzah, Waluyo, dan Bibit Samad Rianto.
Kemudian, Mas Achmad Santosa, Basaria Panjaitan, Laode M Syarif, Adnan Pandu Praja, Mohammad Jassin, Mohammad Jassin, Zulkarnain, dan Haryono Umar.