Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara menunjukkan kenaikan yang signifikan di awal pekan ini. Penguatan ini terjadi karena China berencana untuk meningkatkan impor batu bara menjelang perayaan tahun baru Imlek.
Berdasarkan data dari Refinitiv, pada hari Senin (05/02/2024), harga batu bara ICE Newcastle kontrak Maret ditutup di angka US$ 123, 65 per ton atau mengalami kenaikan sebesar 3,2%. Harga penutupan ini merupakan yang tertinggi dalam 10 hari terakhir. Penguatan ini terjadi setelah harga batu bara mencapai level terendah dalam 2,5 tahun pada 29 Januari 2024 di harga US$ 115,5 per ton.
Berdasarkan grafik di bawah ini, terlihat bahwa harga batu bara mengalami tren penguatan setelah mencapai level terendah pada awal tahun ini.
Adanya peningkatan harga batu bara ini disebabkan oleh ketatnya pasokan batu bara Australia, yang menyebabkan harga FOB Australia meningkat. Hal ini juga menimbulkan tekanan bagi India dalam mengimbangi rencana impor jangka panjang batu bara dari Australia. Menurut S&P Global Commodity Insights, impor batu bara Australia oleh India telah turun dari 73% menjadi 52% dari total impor pada tahun 2023.
Ketika pasokan batu bara terbatas, maka negara-negara lain akan bersaing untuk mendapatkan pasokan dari Australia, yang dikenal memiliki kualitas batu bara yang tinggi.
Di sisi lain, pasokan batu bara di China juga mulai menipis akhir bulan lalu. Hal ini disebabkan oleh penutupan tambang batu bara menjelang liburan Imlek, serta penangguhan produksi tiba-tiba di kota Pingdingshan, Henan, setelah terjadi kecelakaan tambang batu bara yang fatal.
Di sisi permintaan, liburan Imlek di China dapat meningkatkan permintaan batu bara untuk memenuhi kebutuhan produksi dan listrik industri yang meningkat. Hal ini dapat menyebabkan penimbunan pasokan yang terbatas dan memberikan dukungan pada kenaikan harga batu bara.
Beberapa tambang batu bara di China juga akan tutup selama liburan dan kembali beroperasi setelah 17 Februari. Namun, mereka berencana untuk menjaga tingkat produksi yang rendah untuk memastikan keselamatan kerja.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasokan batu bara global masih akan terbatas, sementara permintaan masih memiliki potensi untuk meningkat seiring dengan liburan Imlek di China. Namun, hal ini juga dapat menyebabkan persaingan yang ketat untuk mendapatkan pasokan batu bara dari Australia yang kualitasnya sangat baik.