Mataram – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengungkapkan bahwa Indonesia masih memiliki banyak sumber minyak dan gas bumi yang belum dieksplorasi. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, dalam acara Media Gathering PHE pada Selasa (6/2/2024).
Menurut Muharram, dari jumlah cekungan migas yang ada di Indonesia, baru 20% yang telah dieksplorasi. Sisanya, 80% masih belum tersentuh. “Jumlah cekungan di Indonesia sangat banyak dan baru 20% yang sudah diutak-atik. Dari 20% itu, baru 10% yang sudah dibor sehingga potensi kita masih banyak,” ujar Muharram.
PHE saat ini sedang mengevaluasi potensi migas di Cekungan Seram, Cekungan Teluk Bone, dan Cekungan Aru. Muharram mengatakan bahwa mereka akan menentukan cekungan mana yang paling menjanjikan dan mengajukannya ke pemerintah.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto juga mengungkapkan bahwa potensi migas di Indonesia masih besar untuk dikembangkan. Dari 128 cekungan yang ada, baru 20 yang sudah berproduksi, 8 cekungan sudah dibor namun belum berproduksi, 19 cekungan menunjukkan adanya hidrokarbon, dan 13 cekungan tidak memiliki sumber migas.
Namun, Dwi juga mengatakan bahwa pihaknya tetap mencari potensi di Indonesia bagian barat, seperti melalui kegiatan pengeboran sumur eksplorasi migas non konvensional di Blok Rokan. “Kami juga sedang mengebor sumur untuk menemukan potensi shale gas atau shale oil seperti yang ada di Amerika,” ujar Dwi.
Meski demikian, Dwi juga mengungkapkan bahwa investasi di sektor hulu migas Indonesia terancam karena fokus dunia saat ini adalah pada energi baru terbarukan. Namun, pihaknya tetap berusaha untuk menemukan potensi migas di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi negara.