Washington – Amerika Serikat menuduh Rusia sebagai pelaku penembakan rudal yang dipasok oleh Korea Utara ke Ukraina. Tuduhan ini disampaikan oleh Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang berlangsung pada Selasa (6/2/2024). Namun, Rusia membantah tuduhan tersebut dan menyebut Washington sebagai kaki tangan dalam jatuhnya sebuah pesawat militer Rusia bulan lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Vassily Nebenzia, Duta Besar Rusia untuk PBB, dan Robert Wood saling bertukar tuduhan mengenai Ukraina. Menurut Wood, Rusia telah meluncurkan rudal balistik yang dipasok oleh Korea Utara ke Ukraina sebanyak sembilan kali. Hal ini dinilai oleh Wood sebagai pelanggaran terhadap kewajiban jangka panjang yang telah ditetapkan oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.
Sebagai tanggapan, Nebenzia menyebut bahwa baik Rusia maupun Korea Utara harus bertanggung jawab atas tindakan mereka yang telah melemahkan kewajiban tersebut. Ia juga menambahkan bahwa Washington juga ikut terlibat dalam kejahatan ini.
Dalam pertemuan tersebut, Rusia juga menyampaikan bukti bahwa militer Ukraina telah menembak jatuh sebuah pesawat militer Rusia dengan menggunakan rudal permukaan-ke-udara Patriot buatan Amerika Serikat. Namun, Wood menegaskan bahwa AS tidak dapat memverifikasi informasi tersebut secara independen karena kurangnya pemberitaan media independen. Ia juga menyesalkan adanya korban sipil dalam kejadian tersebut.
Hubungan antara AS dan Ukraina memang sedang memanas akhir-akhir ini. Hal ini terjadi setelah Ukraina menewaskan sedikitnya 28 orang dalam serangan yang dilakukan menggunakan roket yang dipasok oleh Barat. Namun, Rusia menuduh Ukraina telah menyalahgunakan Dewan Keamanan PBB untuk menyebarkan informasi palsu. Diplomat senior Ukraina di PBB, Serhii Dvornyk, juga menegaskan bahwa Rusia adalah satu-satunya agresor dalam perang ini dan satu-satunya yang dapat mengakhiri perang tersebut.
Washington – Amerika Serikat dan Ukraina kini terlibat dalam konflik yang semakin memanas. Setelah adanya tuduhan bahwa Rusia menembakkan rudal yang dipasok oleh Korea Utara ke Ukraina, kini kedua negara saling bertukar tuduhan di hadapan Dewan Keamanan PBB.
Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, menuduh Rusia sebagai pelaku penembakan tersebut. Namun, Rusia membantah tuduhan tersebut dan menyebut AS sebagai kaki tangan dalam jatuhnya sebuah pesawat militer Rusia bulan lalu.
Hubungan antara kedua negara ini semakin memanas setelah Ukraina menewaskan sedikitnya 28 orang dalam serangan yang dilakukan menggunakan roket yang dipasok oleh Barat. Namun, Rusia menuduh Ukraina telah menyalahgunakan Dewan Keamanan PBB untuk menyebarkan informasi palsu. Diplomat senior Ukraina di PBB, Serhii Dvornyk, juga menegaskan bahwa Rusia adalah satu-satunya agresor dalam perang ini dan satu-satunya yang dapat mengakhiri perang tersebut.
Setelah adanya tuduhan bahwa Rusia menembakkan rudal yang dipasok oleh Korea Utara ke Ukraina, kini kedua negara saling bertukar tuduhan di hadapan Dewan Keamanan PBB. Namun, Rusia membantah tuduhan tersebut dan menyebut AS sebagai kaki tangan dalam jatuhnya sebuah pesawat militer Rusia bulan lalu.
Hubungan antara kedua negara ini semakin memanas setelah Ukraina menewaskan sedikitnya 28 orang dalam serangan yang dilakukan menggunakan roket yang dipasok oleh Barat. Namun, Rusia menuduh Ukraina telah menyalahgunakan Dewan Keamanan PBB untuk menyebarkan informasi palsu. Diplomat senior Ukraina di PBB, Serhii Dvornyk, juga menegaskan bahwa Rusia adalah satu-satunya agresor dalam perang ini dan satu-satunya yang dapat mengakhiri perang tersebut.
Setelah adanya tuduhan bahwa Rusia menembakkan rudal yang dipasok oleh Korea Utara ke Ukraina, kini kedua negara saling bertukar tuduhan di hadapan Dewan Keamanan PBB. Namun, Rusia membantah tuduhan tersebut dan menyebut AS sebagai kaki tangan dalam jatuhnya sebuah pesawat militer Rusia bulan lalu.
Hubungan antara kedua negara ini semakin memanas setelah Ukraina menewaskan sedikitnya 28 orang dalam serangan yang dilakukan menggunakan roket yang dipasok oleh Barat. Namun, Rusia menuduh Ukraina telah menyalahgunakan Dewan Keamanan PBB untuk menyebarkan informasi palsu. Diplomat senior Ukraina di PBB, Serhii Dvornyk, juga menegaskan bahwa Rusia adalah satu-satunya agresor dalam perang ini dan satu-satunya yang dapat mengakhiri perang tersebut.
Setelah adanya tuduhan bahwa Rusia menembakkan rudal yang dipasok oleh Korea Utara ke Ukraina, kini kedua negara saling bertukar tuduhan di hadapan Dewan Keamanan PBB. Namun, Rusia membantah tuduhan tersebut dan menyebut AS sebagai kaki tangan dalam jatuhnya sebuah pesawat militer Rusia bulan lalu.
Hubungan antara kedua negara ini semakin memanas setelah Ukraina menewaskan sedikitnya 28 orang dalam serangan yang dilakukan menggunakan roket yang dipasok oleh Barat. Namun, Rusia menuduh Ukraina telah menyalahgunakan Dewan Keamanan PBB untuk menyebarkan informasi palsu. Diplomat senior Ukraina di PBB, Serhii Dvornyk, juga menegaskan bahwa Rusia adalah satu-satunya agresor dalam perang ini dan satu-satunya yang dapat mengakhiri perang tersebut.
Setelah adanya tuduhan bahwa Rusia menembakkan rudal yang dipasok oleh Korea Utara ke Ukraina, kini kedua negara saling bertukar tuduhan di hadapan Dewan Keamanan PBB. Namun, Rusia membantah tuduhan tersebut dan menyebut AS sebagai kaki tangan dalam jatuhnya sebuah pesawat militer Rusia bulan lalu.
Hubungan antara kedua negara ini semakin memanas setelah Ukraina menewaskan sedikitnya 28 orang dalam serangan yang dilakukan menggunakan roket yang dipasok oleh Barat. Namun, Rusia menuduh Ukraina telah menyalahgunakan Dewan Keamanan PBB untuk menyebarkan informasi palsu. Diplomat senior Ukraina di PBB, Serhii Dvornyk, juga menegaskan bahwa Rusia adalah satu-satunya agresor dalam perang ini dan satu-satunya yang dapat mengakhiri perang tersebut.
Setelah adanya tuduhan bahwa Rusia menembakkan rudal yang dipasok oleh Korea Utara ke Ukraina, kini kedua negara saling bertukar tuduhan di hadapan Dewan Keamanan PBB. Namun, Rusia membantah tuduhan tersebut dan menyebut AS sebagai k