Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan perkembangan terbaru mengenai proyek pembangunan Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap (Getaci) yang sempat ditinggalkan oleh konsorsium konglomerat Indonesia. Saat ini, pemerintah masih melakukan review terhadap proyek tersebut, termasuk proses penetapan pemenang tender.
Menurut Basuki, pihaknya telah melakukan market sounding untuk mengetahui apakah ada pihak lain yang tertarik untuk mengikuti tender proyek tersebut. Target penetapan pemenang ditetapkan pada tahun ini, dengan harapan proyek ini dapat segera dilanjutkan.
Sebelumnya, Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, Sony Sulaksono, mengungkapkan bahwa pemerintah sedang melakukan tender ulang untuk menemukan investor baru. Hingga saat ini, pemerintah masih dalam tahap pencarian investor baru, namun diharapkan dalam waktu dekat sudah dapat menemukan calon investor yang sesuai.
Meskipun nama investor baru akan segera muncul, masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum proses pembangunan dapat dimulai, seperti pembebasan lahan. Pemerintah akan mengutamakan pembebasan lahan di titik awal, yaitu Gedebage.
Proses pembebasan lahan diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2024, dan pembangunan akan dilakukan terlebih dahulu untuk segmen Gedebage – Garut Utara pada tahun 2025-2027. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan sehingga pada tahun 2028 segmen tersebut sudah dapat dioperasikan.
Proyek Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap (Getaci) adalah proyek strategis nasional yang tercatat sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia, dengan total panjang 206,65 Km yang melintasi dua provinsi, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pemerintah telah menetapkan target untuk menyelesaikan proyek ini pada tahun 2028.
Sementara itu, para investor dari berbagai negara, termasuk Australia, China, Timur Tengah, Malaysia, Hong Kong, dan Kanada, telah menunjukkan minatnya untuk berinvestasi dalam proyek ini. Pemerintah akan berperan dalam pembebasan lahan, sedangkan investor akan fokus pada proses pembangunan.
Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap terbagi menjadi empat seksi, yaitu Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara (45,20 Km), Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 Km), Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan (76,78 Km), dan Seksi 4 Patimuan-Cilacap (34,35 Km). Sebelumnya, konsorsium yang berisikan perusahaan BUMN dan swasta akan membangun tol ini, namun beberapa di antaranya memilih untuk keluar dari proyek ini. Saat ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjadi pemimpin konsorsium dengan porsi 32,5%.