Isabela Pule, seorang asisten rumah tangga asal Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami nasib pilu setelah menjadi korban penganiayaan dan penyekapan oleh majikannya di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Kejadian tersebut terungkap ketika Isabela memanjat tembok dan meminta makan kepada warga yang lewat di depan rumah majikannya pada Selasa (13/2/2024) lalu.
Video aksi Isabela yang meminta pertolongan tersebut viral setelah diunggah oleh akun Instagram @ntt.update. Dalam video tersebut, terlihat Isabela yang kurus dengan rambut setengah pelontos dan ekspresi wajah yang penuh ketakutan.
Dari informasi yang beredar, Isabela mulai bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah majikannya, Kathrine, sejak Agustus 2024 atau 6 bulan yang lalu. Ia dijemput oleh seorang penyalur di Bandara Soekarno-Hatta dan langsung dibawa ke rumah majikannya.
Namun, selama 6 bulan bekerja, Isabela hanya diberi makan mie instan sekali dalam sehari dan sering mengalami penganiayaan. Bahkan, ketika majikannya sedang berlibur, Isabela memutuskan untuk memanjat tembok dan meminta pertolongan serta makan kepada warga sekitar.
Setelah dibantu oleh warga, Isabela melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Laporan tersebut telah terdaftar dengan nomor LP: 182/II/2024/PMJ/RESTRO JAK-BAR, pada tanggal 13 Februari 2024.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar), AKBP Andri Kurniawan, mengonfirmasi kejadian ini dan menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut secara profesional dan transparan. Namun, ia belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut mengenai perkembangan kasus ini.
Saat ditanya mengenai kapan majikan korban akan diperiksa, Andri belum dapat memberikan jawaban pasti dan menyatakan bahwa pihaknya masih dalam proses penyelidikan. Namun, ia akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai hal ini di kemudian hari.