Mengapa RI Masih Beruntung Meski Jepang hingga Inggris Dilanda Resesi?

Diposting pada

Jakarta – Berita ekonomi terbaru menyebutkan bahwa beberapa negara, seperti Jepang dan Inggris, telah mengalami resesi di awal tahun ini. Namun, para ekonom memandang bahwa hal ini dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia.

Ronny P. Sasmita, Senior Analyst dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution, mengatakan bahwa saat sebuah negara mengalami perlambatan ekonomi, biasanya industri akan beralih ke negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Hal ini dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk menarik investasi dari negara-negara seperti Jepang yang ekonominya masih tumbuh positif.

“Dengan situasi domestik yang mengalami perlambatan, semakin besar peluang bagi investor, seperti dari Jepang, untuk mencari investasi di Indonesia yang pertumbuhannya masih sangat positif,” ujar Ronny P. Sasmita

Terlebih lagi, Jepang merupakan salah satu negara yang masuk ke dalam lima besar negara penyumbang investasi asing terbesar di Indonesia. Pada kuartal IV-2023, jumlah investasi langsung asing dari Jepang mencapai US$1,4 miliar, sedangkan investasi dari China mencapai US$1,9 miliar.

Ronny menambahkan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat bagi Indonesia untuk menarik sebanyak mungkin investor Jepang. Pasalnya, Jepang berpotensi untuk memberikan stimulus ekonomi yang dapat meningkatkan permintaan dalam negerinya, sementara juga menekan suku bunga perbankan yang akan melonggarkan likuiditasnya.

Teuku Riefky, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, juga berpendapat bahwa dampak negatif dari resesi di Jepang dan Inggris terhadap Indonesia sebenarnya terbatas, karena hanya melalui jalur perdagangan. Ia menambahkan bahwa Indonesia harus mencari mitra dagang baru untuk menjaga kinerja neraca perdagangan di tengah perlambatan ekonomi di negara mitra dagang utama.

Sebagai informasi, beberapa negara yang telah masuk ke dalam resesi per Desember 2023 adalah Jepang, Inggris, Finlandia, dan Irlandia. Namun, para ekonom memperkirakan bahwa dampaknya tidak akan menjalar ke negara lain dan masih dapat diatasi oleh Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *