Jakarta – Satgas Peningkatan Ekspor Nasional telah menetapkan 12 negara prioritas tujuan ekspor Indonesia. Hal ini merupakan strategi yang dilakukan untuk menjaga neraca perdagangan Indonesia di tengah kondisi dinamika global yang terus berubah.
Dalam upaya meningkatkan ekspor, Satgas telah menetapkan 12 negara prioritas tujuan ekspor Indonesia. Negara-negara tersebut antara lain Arab Saudi, Belanda, Brazil, Chile, China, Filipina, India, Kenya, Korea Selatan, Meksiko, UEA, dan Vietnam.
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengungkapkan bahwa Satgas juga telah menetapkan sejumlah produk ekspor prioritas seperti ikan dan olahan ikan, sarang burung walet, kelapa dan kelapa olahan, kopi dan rempah olahan, bahan nabati dan margarin, kakao, makanan olahan, bungkil dan pakan ternak, semen, produk kimia, karet dan produk dari karet, kulit dan produk dari kulit, pulp dan kertas, TPT dan alas kaki, logam mulia dan perhiasan, mesin-mesin, elektronik, otomotif, furnitur, serta mainan.
“Selain mengoptimalkan pasar yang telah ditentukan, Satgas juga berfokus pada memperluas akses pasar melalui penyelesaian perundingan perjanjian seperti Indonesia-EU CEPA, peluang Indonesia masuk blok perdagangan The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), dan aksesi Indonesia menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD),” ujar Susiwijono pada Senin (19/2/2024).
Meski Neraca Perdagangan Indonesia masih menunjukkan tren surplus, namun kinerja sektor migas masih menunjukkan defisit. Hal ini menjadi perhatian utama Pemerintah, khususnya tim Satgas Peningkatan Ekspor Nasional.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah telah membentuk Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional. Tim ini bertugas untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional melalui penguatan pasokan ekspor, diversifikasi pasar ekspor, penguatan pembiayaan dan kerja sama internasional, serta pengembangan ekspor UMKM.
Hingga saat ini, telah dibentuk 6 Kelompok Kerja dalam satgas tersebut yang akan menyusun rencana kerja untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan adanya upaya ini, diharapkan ekspor Indonesia dapat terus meningkat dan neraca perdagangan dapat tetap seimbang.