“Kota Vatikan – Paus Fransiskus telah membuat pernyataan kontroversial mengenai perang Rusia-Ukraina yang menggemparkan dunia. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan media Swiss, Paus Fransiskus menyerukan Ukraina untuk menunjukkan keberanian dengan menggunakan “bendera putih” dan memulai negosiasi dengan Moskow untuk mengakhiri konflik tersebut.
Pernyataan Paus Fransiskus ini disampaikan dalam sebuah wawancara yang direkam pada akhir bulan lalu. Dalam wawancara tersebut, Paus Fransiskus memberikan tanggapannya terkait dua pendapat yang berbeda mengenai Ukraina. Satu pihak berpendapat bahwa Ukraina seharusnya menyerah karena tidak mampu lagi menahan serangan tentara Rusia, sementara pihak lain menyatakan bahwa invasi Rusia akan sah jika Ukraina menyerah.
Pewawancara menggunakan istilah “bendera putih” dalam pertanyaannya kepada Paus Fransiskus. Menanggapi hal tersebut, Paus Fransiskus menyatakan, “Saya percaya bahwa orang yang paling kuat adalah mereka yang mampu melihat situasi ini, memikirkan kesejahteraan umum, dan memiliki keberanian untuk menggunakan ‘bendera putih’ dan bernegosiasi. Kata ‘negosiasi’ adalah kata yang penuh dengan keberanian. Jika seseorang merasa kalah dan situasi tidak berjalan baik, mereka harus memiliki keberanian untuk bernegosiasi.”
Dilaporkan oleh Reuters, wawancara tersebut merupakan kali pertama Paus Fransiskus menggunakan istilah “bendera putih” atau “kalah” terkait perang Rusia-Ukraina. Juru Bicara Vatikan, Matteo Bruni, menjelaskan bahwa Paus Fransiskus menggunakan istilah tersebut untuk meniru jurnalis yang mewawancarainya, yang kemudian digunakan untuk menghentikan konflik dan mencapai kesepakatan melalui keberanian untuk bernegosiasi.
Paus Fransiskus juga telah mengirim surat kepada Kiev, Moskow, dan Washington DC pada tahun lalu, yang menyerukan untuk mengakhiri perang. Dalam surat tersebut, Paus Fransiskus menyatakan, “Mungkin ada rasa malu, tetapi berapa banyak nyawa yang akan hilang dalam perang ini? Semua pihak harus bersedia untuk bernegosiasi dan mencari mediator yang dapat membantu mencapai kesepakatan.”
Dalam bagian lain dari wawancara yang sama, Paus Fransiskus juga berbicara tentang perang di Gaza. Ia menegaskan bahwa “negosiasi bukan berarti menyerah.”