BEI Terapkan Perdagangan Lelang Full Periodic Call Auction pada Papan Pemantauan Khusus, Saham Mentok di Auto Rejection Bawah
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menerapkan perdagangan lelang full periodic call auction pada Papan Pemantauan Khusus sejak 25 Maret lalu. Dalam enam hari perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya mengalami kenaikan dua hari dan penurunan empat hari.
Pada hari ini, dari 221 saham yang terdaftar di Papan Pemantauan Khusus, 69 saham mengalami auto rejection bawah (ARB) dengan mayoritas penurunan mencapai 10%. Bahkan ada saham yang turun kurang dari 10% namun tetap mentok di ARB.
Salah satu saham yang mengalami penurunan paling kecil adalah PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk (KIAS) yang turun 7,14% atau Rp 1 menjadi Rp 13 per saham.
Data dari RTI menunjukkan bahwa sebanyak 89 saham dan waran di Papan Pemantauan Khusus mengalami penurunan harga, 31 saham dan waran stagnan, dan 26 saham dan waran mengalami kenaikan dari posisi kemarin.
Total ada 146 saham dan waran yang ditransaksikan pada hari ini di Papan Pemantauan Khusus. Tiga instrumen yang mengalami kenaikan terbesar adalah Waran CBRE-W dengan kenaikan 100%, PTPS-W dengan kenaikan 50%, dan MPIX-W dengan kenaikan 25%.
Sementara itu, saham yang mengalami kenaikan persentase tertinggi adalah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dengan 10%, PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) dengan 9,80%, serta PT Mahaka Media Tbk (ABBA) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS) dengan kenaikan masing-masing 9,68%.
Namun, terdapat empat saham yang mencatat penurunan lebih dari 10%, yaitu PT Mitra International Tbk (MIRA) dengan penurunan 20%, PT Meta Epsi Tbk (MTPS) dengan penurunan 16,67%, PT Lancartama Sejati Tbk (TAMA) dengan penurunan 14,29%, dan PT Minna Padi Investama Tbk (PADI) dengan penurunan 11,11%.
Perlu diingat bahwa sejak diberlakukan full periodic call auction, seluruh saham di Papan Pemantauan Khusus diperdagangkan secara periodic call auction dengan lima sesi dalam satu hari.
Pada mekanisme periodic call auction, order akan dikumpulkan selama order collecting phase hingga random closing phase, dan kemudian dilakukan matching pada order matching phase di akhir sesi.