PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengalami penurunan laba yang signifikan pada tahun 2023. Dilansir dari laporan keuangan yang dirilis pada Selasa (2/4), Medco mencatat laba bersih sebesar US$ 330,67 juta sepanjang tahun tersebut.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 37,71% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 530,88 juta. Meskipun demikian, pendapatan bersih Medco hanya turun 2,6% menjadi US$ 2,25 miliar dari US$ 2,31 miliar di tahun sebelumnya.
Penurunan laba ini disebabkan oleh turunnya harga minyak dan gas serta berkurangnya kontribusi dari Amman Mineral Internasional (AMMN). Selain itu, beban pokok pendapatan dan biaya langsung Medco juga mengalami kenaikan sebesar 13,08% menjadi US$ 1,21 miliar. Hal ini menyebabkan laba kotor Medco turun 17,6% menjadi US$ 1,03 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,25 miliar.
Di sisi lain, Medco berhasil meningkatkan jumlah asetnya menjadi US$ 7,46 miliar di tahun 2023, tumbuh sebesar 7% dari US$ 6,93 miliar. Begitu pula dengan jumlah liabilitas dan ekuitas yang masing-masing meningkat menjadi US$ 5,44 miliar dan US$ 2,02 miliar.
CEO Medco Energi, Roberto Lorato, menjelaskan bahwa penurunan laba bersih ini disebabkan oleh faktor eksternal seperti harga minyak dan gas. Namun, Medco tetap berkomitmen untuk mencapai target produksi minyak dan gas sebesar 145 MBOEPD dan target penjualan ketenagalistrikan sebesar 4.100 GWh.
Roberto juga menambahkan bahwa Medco akan terus fokus pada pengembangan di unit usaha utamanya, yaitu minyak dan gas, ketenagalistrikan, dan penambangan tembaga. Perusahaan juga akan memperluas jangkauan energi terbarukan dan mengembangkan portofolio gas serta tetap memegang komitmen pada kepemimpinan di bidang ESG.