Bukan cuma dikarenakan informasi yang tersebut kami sajikan itu memang benar sangat penting, tapi ini juga adalah untuk melakukan konfirmasi perusahaan kami sanggup melakukan tata kelola yang dimaksud baik ke depannya
Jakarta – PT Reasuransi Negara Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re) berupaya untuk meningkatkan kekuatan keterbukaan informasi masyarakat sebagai bentuk komitmen, transparansi, dan juga akuntabilitas perusahaan pada menyelenggarakan tata kelola yang dimaksud baik (good governance) melalui bervariasi upaya digitalisasi.
“Bukan belaka akibat informasi yang kami sajikan itu memang benar sangat penting, tapi ini juga adalah untuk melakukan konfirmasi perusahaan kami sanggup melakukan tata kelola yang baik ke depannya,” ucap Direktur Utama Indonesi Re Benny Waworuntu dalam Jakarta, Selasa.
Ia menuturkan bahwa penerapan keterbukaan informasi dapat membantu umum untuk mengambil langkah dengan lebih banyak baik serta objektif berdasarkan informasi yang dimaksud disampaikan perseroan.
Selain itu, upaya yang dimaksud juga dapat mempererat sinergi serta kolaborasi antara perseroan lalu penduduk untuk meningkatkan efektivitas pengawasan terhadap kinerja perusahaan secara internal maupun eksternal sehingga mengempiskan risiko penyalahgunaan wewenang yang mana bisa saja meruntuhkan kepercayaan publik.
“Sistem kebijakan perusahaan yang digunakan bersifat terbuka dapat meminimalisasi adanya praktik-praktik korupsi dan juga nepotisme,” ujar Benny.
Sebagai badan bisnis yang digunakan bergantung pada kepercayaan pelanggan juga masyarakat, BUMN yang dimaksud melakukan aksi dalam bidang jasa reasuransi yang disebutkan pun berupaya untuk meningkatkan transparansi lalu akuntabilitasnya melalui digitalisasi.
Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, Sumber Daya Manusia, juga Corporate Secretary Indonesi Re Robbi Yanuar Walid menuturkan bahwa pihaknya berencana untuk menyediakan laman (website) khusus dan juga aplikasi mobile ponsel (mobile application) untuk mempermudah diseminasi beragam informasi publik.
“Bisnis kami ini sangat rely on trust (bergantung pada kepercayaan nasabah) lalu salah satu unsur pembentuk kepercayaan warga itu adalah keterbukaan,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa selama ini pihaknya pun telah lama secara rutin memberikan informasi keuangan kemudian kinerja bulanan, triwulan, maupun tahunan terhadap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator kemudian para pemegang saham.
“Ada beberapa hal yang dimaksud kami akan tambahkan lagi, yakni informasi-informasi yang digunakan diwajibkan menurut UU Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Berita Publik, untuk kami bisa jadi sajikan pada website kami atau mobile application nanti,” ujar Robbi.