Kementan beri bantuan pompa air untuk 35 kabupaten/kota ke Jateng

Kementan beri bantuan pompa air untuk 35 kabupaten/kota ke Jateng

Diposting pada

Kementerian Pertanian terus menggalakkan kegiatan bantuan pompanisasi, khususnya di dalam lahan persawahan tadah hujan. Saat ini giliran Jawa Tengah yang dimaksud digelontorkan bantuan pompa air untuk 35 kabupaten/kota

Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan pompa air untuk menunjang peningkatan produktivitas pertanian padi pada 35 kabupaten/kota yang mana ada di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), sehingga bisa jadi mewujudkan swasembada pangan.

“Kementerian Pertanian terus menggalakkan inisiatif bantuan pompanisasi, khususnya di lahan persawahan tadah hujan. Saat ini giliran Jawa Tengah yang digunakan digelontorkan bantuan pompa air untuk 35 kabupaten/kota,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ketika memberikan sambutan pada kegiatan Apel Siaga Brigade Alsintan ke Lapangan Parade Kodam IV/Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Selasa.

Amran menyampaikan bantuan pompa air yang digunakan sedianya akan diberikan sebanyak-banyaknya 4.000 unit, pada saat ini ditambah berubah jadi 10.000 unit. Batuan pompa air yang dimaksud telah dilakukan diserahkan untuk Pemprov Jawa Tengah juga pada waktu ini sudah pernah didistribusikan menggunakan truk TNI ke bermacam kabupaten/kota di provinsi tersebut.

Dia mengaku bangga mengamati kekompakan Wadah Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga juga semua komponen yang digunakan terlibat di inisiatif Brigade Alsintan untuk Provinsi Jawa Tengah.

“Terimakasih Jawa Tengah sudah ada luar biasa kompak sehingga bantuan kami berikan 100 persen secara langsung, tiada perlu bertahap,” ujar Amran pada keterangan di Jakarta.

Amran memaparkan pompanisasi dilaksanakan untuk percepatan tanam sehingga produksi beras nasional pun mampu terlibat terdongkrak.

Dia optimistis acara pompanisasi dapat memacu aktivitas tanam pada musim kedua tahun ini agar berjalan lebih tinggi cepat lalu maksimal.

“Pompanisasi ini kami fokuskan dalam Pulau Jawa, semua kawasan sentra produksi dari Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat. Hari ini kita pompa airnya, secara langsung diolah lahannya serta lusa telah mampu tanam,” ungkap Amran.

Ia menuturkan Kementan memfokuskan kegiatan pompanisasi dalam Pulau Jawa dikarenakan rentang kendali yang dimaksud dekat. Selain itu, 70 persen produksi beras nasional juga masih ditopang oleh Pulau Jawa.

Pompanisasi dilaksanakan secara masif, lanjut Amran, oleh sebab itu dapat membantu aktivitas tanam petani ke lapangan. Petani akan lebih banyak mudah-mudahan serta cepat melakukan olah tanah yang disertai tanam padi nya kemudian.

Amran berharap pergerakan pompanisasi dapat memberikan kontribusi pada upaya meningkatkan produksi beras nasional secara signifikan sehingga sanggup mewujudkan swasembada pangan seperti yang dimaksud berjalan pada tahun 2016-2018.

“Kita targetkan pompanisasi ini sanggup memberikan tambahan minimal 1,2 jt ton beras. Itu minimal. Semoga bisa saja sampai 1,5 jt ton. Dengan begitu, sebelum tiga tahun kita harapkan dapat swasembada lagi,” tutur Amran.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana lalu Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil mengatakan, selain meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari IP100 berubah menjadi IP200, diharapkan pompanisasi memberikan kontribusi produksi maksimal.

“Karena memang sebenarnya luas baku sawah kita secara Nasional, Jawa Tengah satu di antaranya di peringkat tiga besar nasional,” kata Ali.

Ali Jamil mengungkapkan, prospek sawah tadah hujan Jateng sebesar minimal 267.720 hektare. Rencana pompanisasi ini dirancang untuk meningkatkan indeks pertanaman padi di dalam sawah tadah hujan, termasuk untuk sawah tadah hujan.

Dari catatan secara nasional, 7,4 jt hektare luas baku sawah di dalam Indonesia, ada sekitar 36 persen merupakan sawah tadah hujan.

“Artinya ada sekitar 2,7 jt hektare sawah tadah hujan. Nah, dari total secara nasional itu kita intervensi berapa hektare yang dimaksud mempunyai sumber air permukaan khususnya (seperti sungai, embung, long storage) serta dapat diairi sawah tadah hujan menggunakan pompanisasi. Jadi kita bergerak di lahan tadah hujan secara umum,” jelas Ali.

Lebih lanjut Jamil menyatakan target pada tahun 2024 hingga bulan Oktober khusus lahan sawah tadah hujan akan dimaksimalkan mencapai 1 jt hektare.

Dia mengatakan, dengan pemberian bantuan pompa air lahan tadah hujan yang dimaksud dapat ditingkatkan indeks pertanaman (IP) padi ke atasnya.

“Target Pak Menteri 1 jt hektare. 500 ribu khusus di Pulau Jawa ini salah satunya Jawa Tengah. Dengan adanya peningkatan produktivitas pertanaman juga akan berlangsung peningkatan penghasilan maupun pendapatan masyarakat,” pungkas Ali.

Apel Siaga Alsintan melalui penyerahan secara simbolis bantuan alsintan berbentuk pompa air turut dihadiri Penjabat Kepala daerah Jawa Tengah Nana Sudjana juga Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi termasuk Kapolda Jateng yang tersebut diwakili Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol. Abiyoso Seno Aji juga Kajati Jateng.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *