Ibukota Indonesia – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mendapatkan 14 penghargaan pada turnamen Global CSR juga ESG Summit & Awards 2024 di Hanoi, Vietnam, untuk kegiatan tanggung jawab sosial kemudian lingkungan perusahaan (CSR) juga implementasi prinsip-prinsip ESG (environmental, social, & governance) pada tahapan bisnisnya.
“Keberlanjutan operasi kilang tidaklah cuma melulu pada bagaimana kami mengoperasikan kilang, namun juga bagaimana kami menjalankan operasional dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip ESG di setiap rute perusahaan kami, di antaranya juga perhatikan kami untuk lingkungan kemudian penduduk dimana kami beroperasi,” kata Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen pada informasi resmi dalam Jakarta, Selasa.
Keikutsertaan pada kompetisi tersebut, menurut Hermansyah, selain berubah menjadi event evaluasi bagi perusahaan, juga untuk mengamati bagaimana tempat program-program yang tersebut dijalankan dibandingkan dengan perusahaan maupun institusi lain juga upaya-upaya pengembangannya ke depan.
“Ajang penghargaan ini tentu dihadiri oleh oleh perusahaan-perusahaan terbaik. Ini adalah tentu akan meningkatkan sudut pandang para pelaksana kegiatan pada lapangan untuk terus mengembangkan acara yang tersebut dilaksanakan,” jelas Hermansyah.
Rencana Sungai Gambut Berseri (Bersih, Sehat, Mandiri) berubah menjadi salah satu kegiatan yang digunakan diunggulkan oleh KPI. Inisiatif ini bahkan mendapatkan 5 penghargaan sekaligus yaitu Platinum Award pada kategori Best Enviromental Excellence, Platinum Award dalam kategori Best Workplace Practices, Platinum Award di kategori Best Country Excellence – Best In Indonesia, Gold Award ke kategori Best Community Rencana serta Gold Award pada kategori Production Excellence.
“Program yang kami laksanakan di Kilang Unit Sei Pakning ini dijalankan untuk melindungi kawasan hutan rawa gambut yang mencapai 1,22 ha. Pada kegiatan ini, KPI juga mendirikan unit filtrasi air gambut atau yang dimaksud dikenal FILAGAM dengan penyempurnaan biokoagulan,” kata Hermansyah.
Penguraian kegiatan yang dimaksud juga sudah pernah memberdayakan komunitas sekitar melalui Koperasi Tirta Muda Beringin, kelompok penerima kegunaan secara langsung dari Rencana Sungai Berseri Gambut. Keberhasilan acara yang disebutkan juga sudah pernah meninggikan taraf hidup anggota kelompok yang dimaksud dengan meningkatnya pendapatan rata-rata 40 persen, yakni Rp3,7 juta. Angka ini telah dilakukan melebih Upah Minimum Kota (UMK) Wilayah Bengkalis, Riau.
Selain inisiatif Sungai Gambut Berseri, kegiatan lain KPI yang digunakan mendapatkan penghargaan di event yang dimaksud yaitu inisiatif Komunitas Mandiri Kutawaru Rencana (MAMAKU) dari KPI Unit Cilacap. Proyek ini mendapatkan 4 penghargaan yaitu Platinum Award pada kategori Product Excellence, Platinum Award ke kategori Excellence in Provision of Literacy & Education Award, Gold Award pada kategori Best Country Awards – Best in Tanah Air dan juga Gold Awards ke kategori Best Environmental Excellence.
KPI Unit Balongan mendapatkan Gold di dalam kategori Best Community Program, yaitu Proyek Pengembangunan Taman Kehati dan juga Mangoes Center. Sementara KPI Unit Plaju mendapatkan penghargaan Excellence in Provision of Literacy & Education Award Gold kemudian Product Excellence Award Silver untuk Inisiatif Belida Musi Lestari.
Proyek terakhir yang tersebut mendapatkan penghargaan adalah Proyek Rawabening (Rain Water Harvesting for Urban Farming) dari KPI Unit Balikpapan yang digunakan mendapatkan Bronze Award untuk kategori Product excellence lalu Bronze Award ke kategori Best Country Awards – Best in Indonesia.
Global CSR lalu ESG Summit & Awards 2024 yang tersebut sudah pernah dijalankan selama 16 tahun yang disebutkan mengambil tema “Generating Meaningful Impact. Unlocking Value”. Ajang ini berfokus untuk menginspirasi para kontestan di mengembangkan kebijakan-kebijakan ESG yang dimaksud lebih banyak baik guna meningkatkan nilai perusahaan seiring dengan perubahan industri.
“Keberhasilan program-program yang disebutkan tentu juga tidaklah bisa saja dilepaskan dari kontribusi para penerima kegunaan yang dimaksud berubah menjadi local hero pada pengembangan masyarakat. Selain itu, tentu belaka dukungan dari pemangku kepentingan. Sinergi dari lintas sektor ini menunjukkan bahwa kita bisa saja merancang bersama-sama,” tutup Hermansyah.